Kutai Kartanegara

Cucu Aniaya Neneknya Penganiayaan Cucu Pukul Neneknya pemukulan Polsek Muara Jawa 

Cucu di Muara Jawa Aniaya Neneknya Hingga Babak Belur



Pelaku saat diamankan kepolisian.
Pelaku saat diamankan kepolisian.

SELASAR.CO, Tenggarong - Seorang nenek di Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara (Kukar) berinisial M (66), jadi korban penganiayaan oleh cucunya sendiri Wy (19), pada Rabu (18/5/2022).

Kejadian itu diketahui oleh sang menantu, pada Jumat (20/5/2022). Ia melihat kondisi ibu mertuanya luka memar dan lebam tepat di bagian mata sebelah kiri. Kemudian luka memar dan lebam itu juga terlihat di bagian lengan atas tangan mertuanya.

"Setelah ditanya, mertuanya mengaku dipukul oleh cucunya Wy, yang selama ini tinggal satu rumah bersama ibu mertuanya," ujar Kapolsek Muara Jawa, Iptu Rachmat Andika Prasetya.

Namun, saat pelaku ditanya, tidak mengakui perbuatannya. Sehingga, menantu nenek yang geram terhadap perbuatan pelaku melaporkannya ke Polsek Muara Jawa, pada Sabtu (23/5/2022). 

Setelah di Polsek, polisi langsung melakukan interogasi kepada pelaku dan akhirnya ia mengakui perbuatannya, bahwa telah melakukan penganiayaan terhadap neneknya dengan menggunakan tangan kosong sebanyak dua kali. Pukulan tersebut dilayangkan pelaku tepat ke lengan atas tangan neneknya. Kemudian pelaku juga memukul neneknya dengan menggunakan gayung mandi sebanyak empat kali. Satu pukulan dilayangkan ke kaki sang nenek dan tiga kali dilayangkan di bagian kepala.

"Akibat kejadian tersebut, korban menderita memar dan lebam pada lengan atas tangan kanannya dan lebam pada mata kanannya," jelas Andika.

Kini pelaku sudah diamankan dan berada di ruang tahanan Polsek Muara Jawa. Pelaku juga diejerat dengan pasal 351 KUHP, tentang tindak pidana penganiayaan.

Sementara itu, menantu korban, Rm (36), menjelaskan, bahwa pelaku merupakan anak dari kakak tirinya, yang bertugas untuk menemani ibu mertuanya di rumah. Anak tersebut juga sudah dianggap oleh mertuanya sebagai cucu sendiri.

"Mertua saya kan sakit-sakitan, kalau saya kerja ke luar daerah dari Kalimantan kan enggak ada yang jaga. Kebetulan anak kakak saya yang mau jaga, ya saya suruh lah jaga," kata menantu korban.

Namun, saat ia pulang dari luar pulau Kalimantan dan kembali ke Muara Jawa, ia melihat kondisi mertuanya terdapat luka lebam tepat di bagian mata sebelah kirinya, yang diakui korban dipukul oleh anak dari kakak tirinya. Mendengar hal itu, ia pun langsung menanyakannya kepada anak kakak tirinya. Tetapi anak tersebut tak mengakuinya dan berdalih, bahwa luka lebam itu disebabkan karena jatuh sendiri.

"Habis itu kulihat di tangannya ada memar, ini enggak mungkin jatuh kubilang. Saya tanya lagi, ngaku enggak kamu. Iya Om saya pukul bilangnya. Sempat juga lah saya kasih pelajaran kan. Dari pada saya khilaf, saya bawalah dia ke Polsek," katanya.

Ia juga menyebutkan, bahwa mertuanya itu memang sudah agak pikun, lantaran usianya yang sudah tua. Mertuanya juga sering cerewet dan berperilaku seperti anak-anak. Sehingga, agak susah kalau dikasih makan dan disuruh mandi. Menurutnya, hal itulah yang membuat anak kakak tirinya itu menjadi kesal, hingga menganiaya mertuanya.

"Tapi kalau menurut tetangga, itu sudah kebiasaan sering kali didengar. Sampai-sampai kalau ditemukan (pelaku), orang tua itu takut. Jadi kalau menurut keterangan, setiap pagi disuruh mandi, gayung itu ketepuk-ketepuk (bunyinya). Pokoknya menurut keterangannya orang tua (mertua), setiap pagi itu ada aja (dipukul)," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya