Kesehatan

Herd Immunity  Kapan Covid-19 hilang Akhir dari Covid-19 Obat herbal untuk Covid-19 sembuh covid-19 Bloomberg 

Ini Prediksi Indonesia Mencapai Herd Immunity dan Lepas dari Pandemi



Ilustrasi
Ilustrasi

SELASAR.CO, Samarinda - Baru-baru ini Bloomberg mengeluarkan kalkulasi perkiraan waktu yang dibutuhkan negara-negara di dunia dalam mencapai herd immunity. Dalam perhitungan tersebut, Indonesia diperkirakan mendapatkan herd immunity dan mengeliminasi Covid-19 dalam 10 tahun mendatang dengan cakupan vaksinasi saat ini. 

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang masih jauh tertinggal dari negara lain disebut menjadi salah satu alasannya. Indonesia saat ini baru mampu mencapai laju vaksinasi sebanyak 60-an ribu dosis per hari. Sementara negara lainnya seperti India, menurut data tersebut, memiliki laju vaksinasi hampir 300 ribu dosis per hari.

Dimintai tanggapannya mengenai hal ini, Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi, menyebut target vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih on track yakni 12 bulan.

"Kita akan menyelesaikan vaksinasi sebisa mungkin dalam 12 bulan sesuai arahan Pak Jokowi untuk mempercepat vaksinasi jadi makin cepat dan makin banyak," kata Nadia, dikutip detikcom, Minggu (7/2/2021).

Nadia juga menyebut ada dua tahapan pemberian vaksinasi yang diprediksi selesai Maret 2022 mendatang. Seperti yang diketahui, saat ini vaksinasi perdana sudah dimulai dengan tenaga kesehatan menjadi kelompok prioritas penerima vaksin.

Periode vaksinasi di Indonesia di tahap 1 yaitu kelompok tenaga kesehatan, petugas publik, dan kelompok lansia yang dilangsungkan Januari-April 2021. 

Sementara untuk tahap 2 akan dilakukan pada periode April 2021-Maret 2022. Ini diberikan kepada 63,9 juta masyarakat rentan di daerah risiko penularan tinggi dan 77,4 juta masyarakat lainnya.

Sebagai informasi, Samarinda menjadi salah satu kota penerima dosis vaksinasi tahap pertama dari pemerintah pusat. Dijabarkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismid Kosasih, untuk penerima vaksin, sesuai dengan jumlah dosis yang diberikan pemerintah pusat total akan ada 6.000 orang yang divaksinasi di Samarinda. Sementara itu hingga akhir Januari total ada 8.000 kasus pasien positif yang sudah dinyatakan sembuh. Dengan begitu total ada 14.000 orang yang memiliki imunitas di Samarinda. Sehingga, dikatakan Ismid, dengan asumsi jumlah penduduk 1 juta orang, tingkat herd immunity Samarinda ada di kisaran 1,4 persen.  

“Syarat tercapainya herd immunity dari pusat paling tidak 70 persen. Pada Januari ini kita sudah menuju ke arah angka itu. Herd Immunity itu kan terbentuk dari orang yang sembuh dari Covid-19 ditambah jumlah orang yang sudah divaksin,” sebutnya. 

Sebagai informasi, mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Samarinda total penduduk samarinda pada 2020 ada sebanyak 886.806 jiwa. Dengan begitu Kota Samarinda membutuhkan sedikitnya total 620.764 orang yang memiliki kekebalan untuk tercapai herd immunity 70 persen dari total penduduk. 

Jika dikurangi dengan 14.000 orang yang sudah menjalani vaksinasi dan sembuh dari Covid-19 hingga 1 Februari 2021, maka Samarinda membutuhkan 606.764 orang lagi sebelum dinyatakan memenuhi syarat tercapainya herd immunity. 

“Kita ini bersyukur, dengan banyak positif dan sembuh setidaknya menyumbang herd immunity. Karena angka kasus positif kita misalnya 8.000, berarti sudah 0,8 persen kan (dengan asumsi jumlah penduduk 1 juta). Ditambah lagi kita mendapat prioritas utama vaksinasi kita dapat 12.000 dosis, itu kan artinya ada 6.000 orang lagi yang punya imun. Sehingga paling tidak kan kita sudah 14.000 orang atau 1,4 persen yang memiliki imunitas. Tapi harus diingat ada kemungkinan kasus yang tidak terdata bahwa dia pernah terkena Covid,” jelas Ismid. 

Berita ini telah terbit di halaman Detik.com dengan judul: Diprediksi Butuh 10 Tahun untuk Akhiri COVID-19, Ini Jawab Kemenkes RI

Editor: Awan

Berita Lainnya