Kutai Timur

Disprindag Kutim Pengetap BBM BBM Langka Kelangkaan BBM 

Terinspirasi Balikpapan, Disprindag Kutim Siap Tertibkan Pengetap BBM



SELASAR.CO, Sangatta - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur (Kutim) yang baru dilantik, Nora Ramadani, berkomitmen untuk memperkuat regulasi dan menertibkan pengetap di Kutim.

Nora mengakui bahwa regulasi di Disperindag masih memiliki kelemahan, sehingga perlu dilakukan penguatan. Ia berencana akan fokus pada beberapa hal, seperti penertiban toko modern, pasar tumpah, dan penguatan regulasi terkait industri. Sebagaimana sesuai dengan tujuan saat dirinya ikut asesmen di Disperindag.

"Jadi sesuai cita-cita ikut asesmen, Saya ingin penguatan regulasi daerah di Disperindag. Saya lihat kelemahannya di regulasi itu. Ada banyak pekerjaan rumah di sana, seperti penertiban toko moderen, pasar tumpah dimana-mana. Ini semua akan kita benahi nantinya," ujar Nora kepada sejumlah awak media usai dilantik di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim.

Salah satu regulasi yang akan segera digarap adalah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Industri. Hal ini sesuai dengan arahan dari Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang.

"Saya berharap jika saya diberikan kemampuan, saya akan menjalankan amanah ini," Ucapnya

Terkait dengan masalah pengetap, Nora menyadari bahwa Undang-Undang Migas melarang penjualan bahan bakar minyak bersubsidi dengan harga yang lebih tinggi, dengan ancaman pidana 5 tahun penjara dan denda Rp100 miliar.

"Kalau menerapkan ini pada pengetap, ini akan terlalu berat. Karena itu diminta dibuatkan Perda, misalnya pidananya cukup penyegelan saja. Tapi, dalam hal ini, sebenarnya tanpa Perda juga sudah jelas undang-undangnya. Hanya saja, kembali pada kemanusiaan saja, karena itu usaha mereka. Tapi, jika ternyata usahanya justru merugikan banyak orang, karena itu mau tak mau harus ditertibkan," jelas Nora.

Nora terinspirasi oleh penertiban pengetap yang dilakukan di Balikpapan. Ia berencana untuk menerapkan pendekatan yang serupa di Kutim, namun tetap dengan pertimbangan kemanusiaan.

"Kini, sekarang kita diilhami penertiban pengetap yang dilakukan di Balikpapan. Ini kita juga akan lakukan, tapi tetap dengan pertimbangan kemanusiaan," pungkasnya.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya