Utama

penyebaran covid-19 positif corona PCR 

Tambah 10 Positif Corona Kaltim, Sebagian Besar Pekerja dari Luar Daerah



Andi M Ishak, Plt Kadinkes Kaltim saat melakukan konferensi pers secara virtual
Andi M Ishak, Plt Kadinkes Kaltim saat melakukan konferensi pers secara virtual

SELASAR.CO, Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur kembali mengumumkan perkembangan terbaru penanganan virus corona (Covid-19) di Kaltim. Disampaikan Andi M Ishak, Plt Kepala Dinkes Kaltim pada hari ini, Sabtu (6/6/2020), terjadi penambahan 10 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan begitu, total positif di Kaltim berjumlah 327 kasus.

“Pertama dari Kukar satu kasus, yang tercatat dengan pasien nomor 51. Ini adalah laki-laki 54 tahun, pasien merupakan orang tanpa gejala yang ditetapkan positif oleh DPJP dan Dinas Kesehatan Kukar. Pasien sedang dirawat di RS Pertamina Balikpapan,” ujar Andi.

Penajam Paser Utara (PPU) hari ini juga melaporkan adanya penambahan satu kasus positif corona. Pasien tercatat dengan kode PPU 20 wanita 49 tahun, merupakan kontak erat dengan BPN 52 dari klaster ABK Amarta. Pasien saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah.

Sementara Balikpapan hari ini melaporkan ada penambahan sebanyak delapan kasus, yaitu BPN 73 laki-laki 48 tahun, BPN 74 laki-laki 26 tahun, BPN 75 laki-laki 20 tahun, BPN 76 laki-laki 26 tahun, BPN 78 laki-laki 51 tahun, dan BPN 79 laki-laki 43 tahun, dan BPN 80 laki-laki 32 tahun.

“Kasus ini merupakan kasus orang tanpa gejala, yang ditetapkan DPJP dan Dinas Kesehatan Balikpapan. Kasus saat ini dirawat di rumah sakit Pertamina Balikpapan sejak terkonfirmasi positif hari ini. Sementara kasus terakhir dari Balikpapan yaitu BPN 77 wanita 52 tahun, merupakan OTG kontak erat dengan BPN 56 kasus saat ini juga dirawat di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan,” jelas Andi. 

Ia pun menegaskan bahwa penambahan kasus di Balikpapan merupakan kiriman dari daerah lain. Sebagian besar dari mereka bukan merupakan penduduk Kaltim. Mereka kebanyakan datang dari pulau Jawa dan Sulawesi, yang didatangkan oleh perusahaan untuk bekerja di Kaltim.

“Seperti diketahui syarat pendatang harus menjalani PCR. Kedatangan mereka saat itu belum melakukan uji, sehingga terpaksa melakukan uji di Balikpapan. Ternyata dari uji PCR banyak ditemukan hasil positif,” terang Andi.

Demikian pula dengan kasus-kasus di kabupaten kota lainnya, merupakan pegawai dari beberapa perusahaan yang ingin meninggalkan Kaltim melalui Balikpapan. Ternyata saat menjalani uji PCR yang juga menjadi syarat meninggalkan Kaltim, ditemukan juga hasil positif corona. Hal ini membuat orang tersebut meski bukan warga Balikpapan, tercatat sebagai pasien di Balikpapan.

“Ada kecenderungan sekarang penambahan kasus yang terjadi berasal dari calon-calon pekerja, dan juga beberapa pekerja yang ingin meninggalkan Kaltim dengan alasan mulai dari tugas perusahaan atau terkena PHK dan ingin kembali ke daerahnya,” ungkap Andi.

Dinkes Kaltim pun mengingatkan kepada semua perusahaan untuk melakukan screening lebih ketat terhadap karyawannya. Karena melihat kasus hari ini, tidak dapat menutup kemungkinan pasien tertular saat berada di lingkungan perusahaan. Namun yang bersangkutan tidak terdeteksi karena tidak menunjukkan gejala.

“Bagi perusahaan yang karyawannya sudah ada yang terkonfirmasi positif, agar segera melaporkan kepada pemerintah Kabupaten/kota setempat untuk dapat dilakukan screening. Oleh karena itu, keterbukaan dan sikap kooperatif dari perusahaan sangat menentukan keberhasilan kita dalam menekan kasus ini,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya