Ragam
Sport Science  Prestasi Atlet Dispora Kaltim 
Kaltim Kebut Penerapan Sport Science untuk Dongkrak Prestasi Atlet
SELASAR.CO, Samarinda - Setelah menempati posisi kedelapan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024, Kalimantan Timur (Kaltim) menyadari urgensi integrasi sport science dalam upaya meningkatkan prestasi atlet di masa depan. Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim, Rusdiansyah Aras, menekankan bahwa tanpa dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga, sulit bagi daerah untuk bersaing dengan provinsi lain yang sudah lebih maju.
"Kita harus segera memperbaiki penerapan sport science di Kaltim. Saat ini, fasilitas dan SDM kita di bidang ini masih sangat terbatas," ujar Rusdi di Samarinda.
Rusdi mengungkapkan bahwa dominasi tenaga medis yang kurang memahami aspek keolahragaan menjadi salah satu hambatan utama. "Dokter-dokter kita hebat di bidang medis, tetapi kurang menguasai sport science. Akibatnya, kontribusi mereka dalam pembinaan atlet belum optimal," jelasnya.
Keterbatasan ini semakin kontras jika dibandingkan dengan provinsi seperti Jawa Barat dan DKI Jakarta yang telah memanfaatkan laboratorium olahraga di universitas-universitas ternama. "Jawa Barat sudah tiga kali berturut-turut menjadi juara umum PON karena mereka memiliki fasilitas sport science yang lengkap dan SDM yang kompeten," tambah Rusdi.
Berita Terkait
Belajar dari Provinsi Lain
Rusdi menekankan pentingnya Kaltim untuk belajar dari provinsi-provinsi yang telah berhasil mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam olahraga. "Kita tidak bisa hanya mengandalkan metode konvensional. Harus ada terobosan dengan mengadopsi teknologi dan pendekatan ilmiah dalam pembinaan atlet," tegasnya.
Menurutnya, universitas lokal di Kaltim perlu dilibatkan secara aktif. "Kerja sama dengan perguruan tinggi bisa menjadi solusi untuk membangun laboratorium olahraga dan mengembangkan SDM yang kompeten di bidang sport science," ujarnya.
Strategi Pembinaan Jangka Panjang
Sementara itu, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Rasman Rading, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan rencana strategis untuk empat tahun ke depan. "Kita akan memperkuat Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) dan mengevaluasi kinerja pelatih. Penambahan bibit atlet di masing-masing cabang olahraga juga menjadi fokus utama," kata Rasman.
Rasman menegaskan bahwa pembinaan mental atlet tidak kalah penting. "Penerapan sport science dan sport intelligence akan menjadi prioritas dalam melatih bibit-bibit muda. Pendekatan ilmiah ini diharapkan mampu mempersiapkan mereka tidak hanya untuk PON, tetapi juga untuk kompetisi internasional," jelasnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan