Ragam

Petani Rumput Laut Muara Badak 

Petani Rumput Laut di Muara Badak Untung Puluhan Juta Sekali Panen



Bupati Kukar Edi Damansyah bersama warga membersihkan rumput alut hasil panen
Bupati Kukar Edi Damansyah bersama warga membersihkan rumput alut hasil panen

SELASAR.CO, Kutai Kartanegara – Budidaya rumput laut di Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus dikembangkan. Potensi budidaya rumput laut ini dimanfaatkan secara baik oleh para petani, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat.

Waktu panen rumput laut biasanya dilakukan 40 hari sekali. Sekali panen, petani bisa mendapatkan hingga lima ton rumput laut. Per kilogramnya, nilai jual rumput laut mencapai Rp 17 ribu. Sehingga, tak heran jika petani rumput laut bisa meraup puluhan juta sekali panen.

“Satu ton itu luasnya sekitar 30 meter persegi,” kata Kasmidi, Ketua Kelompok Tani Tanjung Muara.

Untuk mendongkrak penghasilan para petani rumput laut agar bisa meningkat, petani setempat berharap adanya pabrik pengolahan rumput laut di Kukar. Sebelumnya ada keinginan dari pengusaha lokal untuk membangun pabrik di Muara Badak. Namun, belum bisa diketahui kapan kepastiannya, sebab pembangunannya memerlukan modal yang cukup banyak.

“Seharusnya ada pabrik pengolahan di Kecamatan Muara Badak ini,” ucap Kasmidi.

Dengan berdirinya pabrik, maka tidak hanya yang bahan mentah dikirim keluar daerah. Melainkan, menjadi barang setengah jadi, atau produk turunannya yang tentu membuat harga menjadi lebih tinggi daripada bahan mentah.

“Supaya nilainya lebih tinggi, supaya usaha masyarakat makin berkembang,” jelasnya.

Sementara itu Bupati Kukar, Edi Damansyah mengatakan potensi rumput laut di Muara Badak menjadi anugerah bagi pembudidaya rumput laut. “Tadinya rumput laut itu dikembangkan di dalam tambak,” ujar Edi.

Menurut Edi potensi ini harus dikelola dengan baik. Pemkab Kukar sudah mengumpulkan data-data dari petani, agar menarik investor. Pemkab Kukar mewacanakan untuk membuat pabrik pengolahan rumput laut di Kukar melalui investor, sehingga nilai jual serta pengembangan budidaya semakin pesat.

"Sehingga nanti ada komoditas hasil rumput laut asli Muara Badak dan Kukar," pungkasnya.

 

 

Penulis: Faidil Adha
Editor: Awan

Berita Lainnya