Kutai Kartanegara

Perlindungan Pesut Mahakam Kawasan Perlindungan Pesut Kawasan Perlindungan Pesut Mahakam Prokom Kukar Rare Aquatic Species Of Indonesia pesut mahakam 

Pemkab Kukar Menyusun Kawasan Perlindungan Pesut Mahakam



Ilustrasi Pesut Mahakam
Ilustrasi Pesut Mahakam

SELASAR.CO, Kutai Kartanegara – Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, menggelar workshop terkait Tata Cara Penetapan Cadangan Kawasan Konservasi Perairan Habitat Pesut Mahakam di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Pembahasan dilakukan bersama Direktur Konservasi dan Keanekaragamaan Hayati Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKHL KKP) secara daring di Ruang Rapat Bappeda, Lantai II Kantor Bappeda Tenggarong.

Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Kukar sekaligus Kepala Bappeda Kabupaten Kukar, Wiyono, mengatakan Kabupaten Kukar memiliki potensi perikanan yang besar. Apalagi Kukar juga dianugerahi lumba-lumba air tawar. Endemik Kalimantan Timur (kaltim), yakni pesut Mahakam.

Ia mengatakan habitat pesut mahakam tersebut berada di bagian tengah Sungai Mahakam dan sejumlah anak sungainya. Selain itu  pesut juga hidup di Danau Semayang, Danau Melintang, dan sekitarnya.

Hasil penelitian dari Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species Of Indonesia (RASI) pada tahun 2019 populasi pesut Mahakam ini tinggal 81 ekor saja dibanding 88 ekor pada tahun 2015.

“Atas inisiatif dan usulan dari Yayasan Rasi bekerja sama dengan tim teknis lintas perangkat daerah di Pemerintah Kabupaten Kukar disusunlah suatu kawasan perlindungan pesut Mahakam melalui pencadangan kawasan konservasi perairan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur KKHL KKP Andi Rusandi memaparkan penetapan kawasan berdasarkan kajian ilmiah dan berbasis kemasyarakatan bagi lumba-lumba air tawar pesut Mahakam ini bertujuan memperoleh perlindungan habitat yang efisien melalui peningkatan kualitas habitat.

Seperti menghindari polusi bahan kimia dan suara bawah air serta mengurangi risiko kematian yang disebabkan rengge, racun, dan tertabrak kapal, terafiliasi sistem pemantauan perkembangan dan ancaman terhadap pesut Mahakam.

“Sumber daya perikanan dan kualitas air serta terbangunnya ekowisata yang berbasis kemasyarakatan dan alam di daerah habitat pesut Mahakam,” tutupnya.

Penulis: Faidil Adha
Editor: Awan

Berita Lainnya