Utama

Hotel Atlet Kaltim  Wisma Atlet Wisma Atlet Sempaja   Isolasi Terpusat di Kaltim 

Begini Kondisi Wisma Atlet Sempaja yang Dipilih Gubernur untuk Isolasi Terpusat di Kaltim



Wisma Atlet di komplek GOR Sempaja.
Wisma Atlet di komplek GOR Sempaja.

SELASAR.CO, Samarinda - Presiden Jokowi menyebut ada lima provinsi di luar Jawa-Bali yang harus bertindak cepat merespon lonjakan kasus terkonfirmasi, yaitu Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Papua, Sumatera Barat dan Riau. Kelima daerah tersebut diminta Presiden untuk segera berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk mengkonversi semua bangunan yang ada menjadi bangunan isolasi terpusat.

Merespon hal tersebut Gubernur Kaltim Isran Noor memilih Wisma Atlet di komplek GOR Sempaja, sebagai salah satu lokasi isolasi mandiri terpusat (Isoter) di Samarinda. “Sesuai arahan, kita mengintensifkan isolasi terpusat, untuk Balikpapan, kita tetapkan asrama haji Batakan, sedangkan Samarinda kita akan siapkan asrama atlet di kompleks stadion madya Sempaja. Kami ucapkan juga terima kasih kepada Pak presiden atas bantuan oksigen konsentrator dan obat-obatan untuk Kaltim,” ujar Gubernur Isran Noor seperti dikutip dari Biro Humas Pemprov Kaltim.

Untuk memeriksa kesiapan dari Wisma Atlet Madya Sempaja Samarinda, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Kaltim HM Jauhar Efendi, melakukan pengecekan langsung terhadap lokasi yang akan digunakan sebagai tempat Isoter tersebut.

“Usai terima instruksi, saya kontak dengan kawan-kawan Dispora untuk meminta data dan laporan kondisi terkini Asrama Atlet. Selanjutnya habis sholat maghrib, saya janjian dengan Kadispora Kaltim,untuk cek langsung di lapangan,” ujar Jauhar kepada Selasar.

Dari hasil pemeriksaan dua unit asrama atlet tersebut, terdapat banyak penyesuaian yang harus dilakukan sebelum gedung tersebut digunakan. Salah satunya persoalan mobilitas pasien. Karena didesain untuk kalangan atlet, gedung wisma atlet ternyata tidak memiliki fasilitas lift. Namun dua asrama asrama atlet tersebut bisa menampung lebih dari 350 orang, dengan 2 orang per satu kamar tidur.

“Dua unit Asrama Atlet tersebut berada di lantai 2, 3 dan 4. Untuk naik ke lantai atas masing-masing tersedia 2 tangga. Tidak ada fasilitas lift, karena memang didesain untuk orang sehat. Bahkan, sangat sehat, yaitu untuk para atlet/olahragawan,” jelasnya.

Gedung yang memang sudah lama tidak ditempati ini pun juga harus menerima rehab karena mengalami berbagai macam kerusakan. Mulai dari pintu, lampu, cat dinding, hingga AC ruangan dilaporkan mengalami kerusakan.

“Jika waktunya memungkinkan, memang beberapa ruangan atau area perlu pengecatan, supaya tampak bersih dan tidak kusam. Beberapa AC perlu perbaikan dan ada juga yang hanya perlu perawatan kebersihan. Sprei, bantal dan sarung bantal juga perlu disiapkan,” imbuhnya.

“Beberapa lampu ada yang tidak menyala, sehingga perlu penggantian. Demikian juga gorden perlu diganti. Pengadaan ember dan gayung untuk mandi. Karena desainnya hanya shower. Tentu saja hanya fasilitas air dingin. Tidak tersedia air panas/hangat. Pintu juga ada yang rusak. Keramik ada yang terangkat. Jumlahnya hampir seribu buah. Begitu pula ada panel pintu yang rusak dan lain-lain,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya