Ragam
Pembangunan IKN IKN Nusantara IKN Ibu Kota Negara Ikatan Arsitektur Indonesia 
Sekitar 10 Anggota Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Kaltim Terlibat di Tahap Awal Pembangunan IKN
SELASAR.CO, Samarinda - Keterlibatan tenaga kerja lokal dalam mega proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), menjadi salah satu isu yang hangat diperbincangkan. Pasalnya muncul kekhawatiran bahwa manfaat dari pembangunan IKN akan minim melibatkan masyarakat lokal terkhusus di Kaltim.
Namun disampaikan Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalimantan Timur (Kaltim), Wahyullah Bandung saat ini telah ada beberapa anggotanya yang turut terlibat dalam pembangunan IKN tahap awal ini.
“Secara organisasi kami ada kode etik, apalagi menerima sesuatu dalam bentuk proyek. Namun secara perorangan cukup banyak. Tim leader kegiatan di sana banyak yang merupakan anggota IAI. Mereka terdiri dari anggota IAI nasional dan Kaltim,” ujar Wahyullah, usai menghadiri Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) IAI Kaltim di Samarinda, Rabu 8 Februari 2022 kemarin.
Wahyullah memaparkan bahwa Tim leader ini bertugas untuk mengorganisir proyek, terutama di tahap perencanaan. Seperti pengerjaan detailing desain hasil sayembara yang sudah dilakukan sebelumnya.
Berita Terkait
“Jadi detailnya ini di tender bersama dengan pekerjaan fisiknya satu paket. Tim leader perencanaan beberapa kegiatan itu melibatkan beberapa teman-teman dari IAI, walaupun tidak semua tapi sebagian besar. Memang syaratnya untuk tim leader itu S2 Arsitek dan berkompetensi utama. Pemilik kompetensi ini bisa dihitung jari di Indonesia. Karena kualitas spek kompetensi yang dicari tinggi sekali,” ungkapnya.
Dirinya memperkirakan ada sekitar 10 orang anggota IAI Kaltim yang terlibat menjadi project leader ini. Hal ini memang terbilang kecil jika dilihat dari total anggota IAI Kaltim yang berjumlah 400 orang.
“Tetapi jika dihitung secara nasional jumlahnya dalam satu projek pasti ada 1 anggota IAI nasional. Jadi misalnya ada pembangunan 5 gedung, dalam kegiatan itu pasti ada anggota IAI di situ. Tapi bukan hanya dari Kaltim, tapi juga anggota IAI Jakarta, Jateng, Jabar dan daerah lainnya dari seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Ditanya lebih lanjut soal ada tidaknya karya desain arsitek lokal khususnya anggota IAI Kaltim yang digunakan di IKN, Wahyullah mengakui hal tersebut belum ada hingga saat ini. Hal ini dikarenakan untuk gelombang pertama pembangunan IKN ini masih menggunakan desain hasil sayembara yang telah dilakukan sebelumnya.
“Mungkin baru bisa setelah gelombang kedua atau ketiga. Jasi istilahnya kalau sekarang kita masih figurannya saja, belum jadi artinya. Untuk menyiapkan itu salah satunya dengan acara yang kami gelar hari ini. Kami hadirkan teman-teman dari PU hingga konsultan yang memang terlibat dalam IKN untuk melakukan sharing,” pungkasnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan