Utama

Penurunan Drastis Jumlah Penduduk  Penurunan Jumlah Penduduk  Covid-19 Covid 19 DPK Kaltim arsip Covid-19 

Penurunan Drastis Jumlah Penduduk Samarinda 2019-2021, Karena Pandemi Covid-19?



Ilustrasi.
Ilustrasi.

SELASAR.CO, Samarinda - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menyiapkan bahan informasi terkait penurunan drastis jumlah penduduk di Samarinda dalam kurun waktu 2019-2021. Hal ini dilakukan untuk mendukung penelitian yang akan dilakukan oleh pihak terkait.

Risnawati, Arsiparis Ahli Madya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, mengatakan bahwa ada dua kemungkinan penyebab penurunan jumlah penduduk tersebut. Pertama, penduduk Samarinda menjadi korban Covid-19 yang menimbulkan kematian. Kedua, penduduk Samarinda mengalami pengurangan pegawai sehingga mereka memutuskan untuk pulang kampung.

“Oleh peneliti nanti diteliti mana dari dua ini yang menjadi dasar penurunan drastis ini. Oleh karena itu kami dari lembaga kearsipan harus menyediakan bahan informasi itu. Maka dari itu kami akan melakukan akuisisi arsip Covid-19,” ujar Risnawati, Rabu (1/11/2023).

Risnawati menjelaskan bahwa akuisisi arsip Covid-19 adalah proses pengambilan arsip yang berkaitan dengan pandemi Covid-19 dari berbagai instansi dan lembaga di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan, mengelola, dan menyimpan arsip tersebut sebagai sumber informasi bagi peneliti dan masyarakat.

“Di akhir tahun ini kami sudah mendatangi kabupaten/kota. Karena mereka juga harus mengumpulkan data itu, kami berencana membuat naskah sumber arsip Covid-19 provinsi Kaltim. Target kami 2024-2025 kami akan melakukan akuisisi arsip yang ada di provinsi. Kemudian 2026 di triwulan ke tiga, kita sudah mengakuisisi data dan fisiknya tetap di kabupaten/kota, hal ini kemudian akan kami jadikan satu dan di input ke Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN),” papar Risnawati.

JIKN adalah sistem informasi yang menghubungkan semua lembaga kearsipan di Indonesia, baik pusat maupun daerah. Melalui JIKN, masyarakat dapat mengakses informasi arsip secara online dan mudah.

Risnawati berharap bahwa dengan adanya bahan informasi arsip Covid-19, penelitian tentang penurunan jumlah penduduk Samarinda dapat dilakukan dengan lebih akurat dan mendalam. Selain itu, ia juga berharap bahwa arsip Covid-19 dapat menjadi saksi sejarah bagi generasi mendatang tentang bagaimana masyarakat Indonesia menghadapi pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Saya berharap arsip Covid-19 ini dapat menjadi sumber belajar bagi kita semua. Bagaimana kita bisa survive di tengah pandemi ini, bagaimana kita bisa saling membantu dan bersolidaritas, bagaimana kita bisa menjaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan orang lain,” tutup Risnawati.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya