Kutai Timur

Fespati Kutim  Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Prokompi Kutim 

Fespati Kutim Gelar Pelatihan Dasar Panahan Tradisional



SELASAR.CO, Sangatta - Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (Fespati) Kutai Timur (Kutim) menggelar pengenalan dan pelatihan dasar panahan tradisional bagi guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) tingkat SD se-Kutim beberapa waktu lalu, Sabtu (13/1/2024). Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Poniso Suryo Renggono mewakili Bupati di Ruang Damar Gedung Serba Guna (GSG), Pusat Perkantoran Pemkab Kutim di Bukit Pelangi, Sangatta. Tak kurang dari 30 Guru PJOK se-Kutim ikut pada kegiatan ini.

Asisten Pemkesra Seskab Kutim Poniso Suryo Tenggonk mengharapkan kegiatan ini menjadi sarana awal untuk mengenalkan cabang olahraga panahan tradisional. Khususnya kepada anak didik sejak dini melalui guru.

”Pembinaan atlet seharusnya dimulai dari sejak usia dini (SD). Pemkab Kutim tentu sangat men-support (mendukung, red) kegiatan positif seperti ini. Kita harapkan akan banyak atlet muda bermunculan yang bisa membawa prestasi membanggakan di tingkat provinsi bahkan nasional,” harap Poniso.

Pemkab Kutim juga sangat mendukung program kerja Fespati bersama (Komite Olahrga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) yang mengusulkan, agar panahan tradisional masuk menjadi muatan lokal sekolah di Kutim. Jika menjadi muatan lokal, smbung Poniso, tentu Pemkab Kutim akan menyiapkan sarana dan prasarana bagi peserta didik yang tertarik panahan tradisional.

"Paling tidak disiapkan 'paket hemat' di beberapa sekolah dulu. Kita lihat animo dan perkembangnnya kemudian,” tegas Poniso.

Terakhir, Poniso mengucapkan selamat mengikuti pelatihan dasar ini. Dia berharap para guru PJOK yang dilatih mampu menggali potensi atlet panahan di tiap sekolah masing-masing.

Sebelumnya Ketua Umum Fespati Kutim Mohammad Anil Rehman dalam laporannya menyampaikan tujuan dari kegiatan ini tak lain agar panahan tradisional lebih populer di masyarakat.

"Pengurus Fespati berinisiatif mulai dari tingkat SD yang ada di Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan dulu. Kemudian di beberapa kecamatan di Kutim," ujarnya.

Dia mengakui, olahraga panahan tradisional masih kalah tenar dibandingkan dengan olahraga panahan modern yang lebih populer. Namun hal itu tidak membuat pengurus berkecil hati dan malah terus menggalakkan panahan tradisonal ini. Disampaikan pula bahwa beberapa waktu lalu pemanah tradisional Kutim sukses meraih prestasi di ajang Festival Olahraga Rekreasi Tradisional Nasional (Fornas) VII pada Juli 2023 di Jawa Barat.

”Fornas ini bisa menjadi 'sport tourism' yang mampu menarik para penggiat olahraga tradisonal mengikutinya. Ini keuntungan daerah menjadi sarana promosi dan potensi wisata,” jelas Aniel.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya