Utama

Sawah Kaltim Produksi Beras Kaltim Beras Lokal Kaltim 

Pj Gubernur Kaltim: Petani Pilih Tanam Sawit Daripada Padi Saat Musim Kering



Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik

SELASAR.CO, Samarinda - Belum meratanya akses pengairan air ke sawah-sawah di Kalimantan Timur (Kaltim), membuat beberapa petani memilih beralih menanam tanaman sawit. Realitas ini yang ditemui oleh Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik saat melakukan kunjungan lapangan di beberapa areal persawahan di Bumi Etam.

“Kendala ketika ketika terjadi musim kering, akhirnya petani memilih untuk tidak menanam. Mangkanya pertambahan pergerakan warga yang menanam sawahnya dengan sawit meningkat cukup tinggi,” terang Akmal saat ditemui hari ini Selasa (27/2/2023).

Akmal menyebut bahwa daerah yang paling besar mengalami perubahan dari sawah ke perkebunan sawit ini terjadi di Kabupaten Paser dan Penajam
Paser Utara (PPU).

“Mereka yang beralih ini sebagian besar bentuk perorangan, sehingga kita tidak mungkin melarang mereka menanam sawit. Yang kita lakukan yaitu menyediakan kebutuhan mereka yaitu akses irigasi air,” terangnya.

“Sehingga tidak ada pilihan lain bagi pemerintah untuk melakukan penyediaan saluran irigasi yang baik baik petani,” tambahnya.

Berubahnya jenis tanaman yang ditanam ini pulalah, yang akhirnya berkontribusi pada menurunnya angka produksi beras lokal di Kaltim.

Salah satu langkah real yang telah dilakukan pemerintah untuk mencegah situasi ini terus berlanjut, salah satunya dengan penyediaan pompa air. Belum lama ini pemerintah bersama dengan TNI membagikan pompa air yang tersebar di 89 titik di Kukar. Rencananya pembagian ini akan dilanjutkan ke PPU dan Paser.

Disamping itu ia menyebut pentingnya dilakukan diversifikasi terhadap produk-produk yang selama ini menggunakan beras. Diversifikasi sendiri adalah memproduksi beberapa produk dengan unsur intrinsik mirip, tapi tetap memiliki perbedaan dari segi lain (misalnya ukuran, jenis, merk, dan sebagainya).

“Jangan hanya tergantung pada beras. Walaupun nasi kuning bahannya beras, mungkin besok bisa diganti dengan singkong ada serupanya. Atau mungkin soto banjar tidak lagi dengan nasi, tapi diganti dengan bahan lainnya,” tambahnya.

Dengan dilakukan diversifikasi usaha ini diharapkan dapat menekan tingkat kebutuhan akan beras. Akmal turut mengingatkan saat ini Kaltim terus mengalami pertumbuhan penduduk, sehingga isu pemenuhan kebutuhan pangan akan menjadi isu utama bagi pemerintahan di Kaltim.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya