Utama

Jokowi Kenalkan ART Di Balikpapan Apa Itu Autonomous Rapid Transit (ART) Kemacetan di Balikpapan Trasportasi massal Balikpapan Diskominfo Kaltim 

Sigung Kemacetan di Balikpapan, Jokowi Kenalkan Moda Transportasi Massal ART 



Presiden Joko Widodo menghadiri peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVII Tahun 2024 yang digelar di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, pada Selasa, 4 Juni 2024. Foto: BPMI Setpres/Rusman
Presiden Joko Widodo menghadiri peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVII Tahun 2024 yang digelar di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, pada Selasa, 4 Juni 2024. Foto: BPMI Setpres/Rusman

SELASAR.CO, Balikpapan - Dalam sambutannya pada acara Apeksi XVII di Balikpapan hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti masalah kemacetan yang semakin meningkat di kota-kota besar Indonesia, termasuk diantaranya Balikpapan. “Kita melihat sekarang ini sudah banyak kota-kota di negara kita yang sudah mulai macet,” ujar Presiden Jokowi pada hari ini, Selasa (4/6/2024).

Presiden menekankan pentingnya perencanaan transportasi massal sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan yang parah. “Rencana kota mengenai transportasi massal atau umum sudah harus disiapkan,” tambahnya.

Biaya pembangunan infrastruktur transportasi massal seperti subway, MRT, dan LRT menjadi perhatian utama. Presiden Jokowi mengungkapkan, “Waktu MRT Jakarta dibangun pertama itu per kilometer yang bawa tanah itu Rp.1,1 triliun. Sekarang sudah Rp2,3 triliun per kilometer.” Angka ini menunjukkan peningkatan biaya yang signifikan, yang menjadi tantangan bagi kota-kota dengan anggaran terbatas.

Sebagai alternatif, Presiden Jokowi memperkenalkan konsep Autonomous Rapid Transit (ART), sebuah sistem transportasi yang tidak menggunakan rel tetapi magnet dan dapat menampung hingga tiga gerbong. “Kalau APBDnya yang punya kemampuan tolong berhubungan dengan pak Menteri Perhubungan,” ujar Presiden, menyarankan kerja sama antara pemerintah daerah dan pusat dengan pembagian biaya, “APBD 50 persen dan APBN 50 persen.”

Presiden Jokowi menegaskan bahwa tanpa perencanaan transportasi massal yang memadai, 10-20 tahun yang akan datang seluruh kota akan macet. Ini adalah peringatan serius bagi pemerintah kota untuk segera bertindak dalam menyiapkan infrastruktur yang akan mendukung pertumbuhan dan mobilitas penduduk kota di masa depan.

Dengan ART sebagai opsi yang lebih terjangkau, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan solusi transportasi massal yang efisien dan ekonomis. Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas hidup warga kota di Indonesia.

Apa Itu Autonomous Rapid Transit (ART) 

Autonomous Rapid Transit (ART) adalah sistem transportasi umum perkotaan yang digerakkan oleh bus artikulasi yang dipandu oleh lidar (light detection and ranging). ART dikembangkan dan diproduksi oleh CRRC melalui CRRC Zhuzhou Institute Co Ltd, dan pertama kali diperkenalkan di Zhuzhou, Provinsi Hunan, Tiongkok pada tanggal 2 Juni 2017.

Meskipun disebut sebagai “kereta” atau “transit cepat” oleh produsennya, ART sebenarnya lebih mirip dengan bus karena tidak menggunakan rel. ART beroperasi dengan bantuan sensor dan algoritma canggih yang memungkinkan sistem ini bergerak tanpa rel tradisional, memberikan fleksibilitas dalam perencanaan rute dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lanskap perkotaan serta ekspansi di masa depan.

Kendaraan ART dirancang dengan tiga gerbong dan mampu mengangkut hingga 300 penumpang, dengan kecepatan maksimum 70 km/jam. Sistem ini menawarkan kenyamanan seperti sistem kereta tanpa keterbatasan infrastruktur tetap. Selain itu, ART dapat berkontribusi dalam mengurangi kemacetan, emisi karbon, dan meningkatkan kualitas hidup warga kota. (ADV/DISKOMINFOKALTIM)

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya