Utama

Farmasi Unmul Hand Sanitizer  cairan pembersih tangan COVID-19 

Langka di Pasaran, Farmasi Unmul Produksi Sendiri Hand Sanitizer



Produk handsanitizer yang diproduksi Fakultas Farmasi Unmul
Produk handsanitizer yang diproduksi Fakultas Farmasi Unmul

SELASAR.CO, Samarinda - Maraknya isu virus corona atau Covid-19 membuat masyarakat mencari masker serta hand sanitizer (cairan pembersih tangan) sebagai upaya pencegahan. Akibatnya, kedua barang tersebut menjadi langka. Kalau pun ada, harganya cukup mahal.

Melihat situasi ini, Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman (Unmul) pun mengambil inisiatif, dengan memproduksi sendiri cairan pembersih tangan ini.

Hal ini disampaikan Yurika Sastyarina, Wakil Dekan I  Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Fakultas Farmasi Unmul saat ditemui Selasar di ruangannya. Ia mengatakan, pada dasarnya output dari bidang farmasi adalah produk kesehatan.

"Karena farmasi pada dasarnya ilmunya membuat produk-produk ini, akhirnya kami melakukan inisiasi melalui fakultas untuk memproduksi hand sanitizer, yang kami berikan untuk kalangan sendiri," ujarnya Senin (16/3/2020).

Untuk sementara, produk ini baru diedarkan di lingkungan Fakultas Farmasi saja. Namun dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan produksi dengan jumlah lebih besar. Rencananya produk ini juga akan diedarkan ke lingkungan fakultas-fakultas lain di Unmul, juga rumah sakit mitra Fakultas Farmasi.

"Produk ini baru kami berikan untuk Fakultas Farmasi saja mulai dari dosen, pegawai, dan mahasiswa. Memang permintaan ada datang dari luar, seperti salah satunya rumah sakit mitra kami yang ingin kami memproduksi cairan antiseptik untuk kebutuhan mereka," ungkapnya.

"Kami kan ada tim farma gerak cepat, nanti tim itu nantinya yang akan menghitung berapa kebutuhan internal universitas dan rumah sakit mitra. Selanjutnya jika memang nanti diminta pihak Rektorat agar produk ini dikomersilkan, kami akan lihat dulu ketersediaan bahan," tambahnya.

Proses pembuatan cairan pembersihan tangan di laboratorium Fakultas Farmasi Unmul.

Terpisah Dr Hadi kuncoro, Kepala Laboratorium Sains, Teknologi dan Makanan Fakultas Farmasi Unmul mengungkapkan, produksi hand sanitizer ini, baru dimulai sejak Sabtu 14 Maret 2020 lalu dengan kapasitas produksi yang kecil. Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan peningkatan kapasitas produksi, demi memenuhi permintaan dari pihak universitas.

"Sekarang kami sedang mempersiapkan proses produksi yang lebih besar, sehingga membutuhkan ruang yang jauh lebih besar juga. Sehingga dalam 2-3 hari ke depan kami sudah bisa melakukan produk hand sanitizer dengan jumlah lebih besar," terangnya.

Hadi menjelaskan untuk bahan baku pihaknya tidak mengalami kesulitan, karena bahan baku tersedia untuk kegiatan praktikum. Hanya, pihaknya mengaku kesulitan dalam memperoleh botol kemasan produk.

"Ada dua produk yang kami produksi, yang pertama dalam bentuk spray yang sudah standar WHO. Itu bisa kami produksi 200 liter per hari. Kemudian untuk yang jenis jel baru sekitar 20 liter per hari. Karena harus 24 jam proses pembuatannya," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya