Utama

PSBB tol balsam BPBD Samarinda 

Katanya Pembatasan, Tapi Kendaraan Masih Bebas Keluar-Masuk Samarinda



Pos penjagaan di depan gerbang Tol Balikpapan-Samarinda yang kosong petugas pada pukul 7.30 Wita, Selasa (5/5/2020).
Pos penjagaan di depan gerbang Tol Balikpapan-Samarinda yang kosong petugas pada pukul 7.30 Wita, Selasa (5/5/2020).

SELASAR.CO, Samarinda – Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang beserta jajarannya meninjau sejumlah pos pemeriksaan pada Senin (4/5/2020) kemarin. Pos-pos penjagaan itu disebut-sebut sebagai upaya pembatasan orang masuk dari daerah zona merah Covid-19.

“Tidak ada orang yang pulang ke Samarinda. Mulai hari ini kita sudah siapkan 5 pos pembatasan di 5 titik pintu masuk. Kita langsung lakukan skrining,” tegas Jaang saat meninjau pos yang berada di depan pintu Tol Balikpapan-Samarinda di Palaran.

Kelima pos penjagaan itu terintegrasi dengan Operasi Ketupat Mahakam 2020 yang digelar Polresta Samarinda menjelang musim mudik Idulfitri 1441 H. Selain di depan gerbang tol, pos lainnya juga berdiri di Loa Janan (depan eks Sumber Mas), Jalan HAM Riffadin halaman kantor UPTD Metrologi depan Kampus IAIN, Pos Sungai Siring depan Bandara APT Pranoto dan pos Jalan Pangeran Suryanata.

Namun sayang, pantauan SELASAR pukul 7.00 Wita, Selasa (5/5/2020) pagi tadi, kendaraan dari luar kota masih bebas masuk ke Samarinda. Pos di Jalan HAM Rifaddin, dan depan pintu gerbang tol Balikpapan Samarinda lengang dari penjagaan petugas. Tiga puluh menit menunggu, terhitung ada 15 kendaraan yang baru masuk dan keluar dari gerbang tol tersebut.

Salah seorang petugas keamanan yang ditemui SELASAR di gerbang tol mengatakan, petugas memang tidak berjaga seharian. “Mungkin jam 8 atau jam 9 baru petugasnya datang, Mas,” ujar petugas yang tidak ingin namanya disebutkan.

Dihubungi melalui telepon, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Hendra AH mengungkapkan pada skrining kali ini masih sama seperti dengan kegiatan sebelumnya. Dimana para petugas yang terdiri dari BPBD, tenaga medis, dan aparat TNI/Polri akan menskrining setiap pengendara yang tiba ke Kota Samarinda.

“Kalau misalnya pada kondisi tertentu pengendara bersangkutan memiliki tanda-tanda Covid-19, tidak kita perkenankan masuk ke dalam kota,” ujar Hendra. Dia mengatakan, petugas jaga dibagi dalam dua shift selama 24 jam. Namun ketika ditanya mengapa masih belum ada petugas jaga di sejumlah pos pagi tadi, Hendra enggan berkomentar banyak.

“Mungkin baru hari ini akan efektif (jaga 24 jam), karena dari pihak kepolisian juga masih perlu membagi jadwal personelnya,” jelas Hendra.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya