Utama
ruang isolasi Rumah sakit rujukan Covid-19 Rumah sakit AWS RSUD AWS Positif corona 
Ruang Isolasi Covid-19 di RSUD AWS Samarinda Hampir Penuh
SELASAR.CO, Samarinda - Peningkatan kasus suspect dan positif Covid-19 yang dirujuk ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) membuat ruang perawatan isolasi Covid-19 di di rumah sakit milik pemerintah ini nyaris penuh. Direksi RSUD AW Sjahranie berencana menambah 2 ruang tambahan, sehingga mampu menampung pasien Covid-19 yang terus meningkat. Hal ini diungkapkan Kepala Instalasi Humas dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD AW Sjahranie, dr Arysia Andhina.
"Ada sedikit kendala karena ruangan ini sebelumnya adalah ruang rawat biasa, bukan ruang perawatan infeksi," ungkapnya, Senin (14/9/2020).
Rencana ini memang menemui beberapa kendala, pertama yakni akses ruangan yang berada di lantai dua gedung, hanya memiliki satu lift saja untuk keluar masuk. Selain itu alur pemindahan pasien Covid-19 dan petugas ruangan saling bersilangan. Sehingga meningkatkan risiko penularan dan mempersulit lalu lintas pelayanan.
"Perlu ada perubahan agar ruangan tersebut bisa beroperasi secara maksimal," tambahnya.
Berita Terkait
Wanita yang akrab disapa Sisi ini menjelaskan, kapasitas maksimal tempat tidur pasien yang ada di RSUD AW Sjahranie berjumlah 58. Kondisi ini sangat fluktuatif karena perpindahan pasien dari IGD ke ruang isolasi biasa atau ke ruang perawatan intensif Covid-19 tidak bisa diprediksi.
"Belum lagi adanya pasien yang meninggal dunia. Sehingga jumlah tempat tidur yang tersedia untuk pasien Covid-19 per harinya tidak bisa diprediksi," imbuh Sisi.
Dia melanjutkan, saat ini jumlah tenaga medis yang menangani pasien Covid tercatat ada 97 perawat. Mereka melakukan pelayanan di 3 ruang perawatan Covid-19 di RSUD AW Sjahranie.
"Mereka terbagi di dalam 3 ruangan yakni Seruni 30 perawat, Tulip 37 perawat, dan Flamboyan 30 perawat," bebernya.
Sementara untuk tim dokter yang merawat pasien Covid-19 berjumlah 21 dokter spesialis. Sisi mengatakan, saat ini juga, dokter umum yang berjumlah 28 orang direncanakan ikut membantu tugas dokter spesialis, demi mengurangi beban kerja para dokter yang saat ini bertugas.
"Dokter yang bertugas juga perlu dimobilisasi mengingat ada pasien lain di luar Covid-19 yang memerlukan perawatan," katanya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan