Kutai Kartanegara

Jagung Hibrida Desa Loa Lepu  Kelompok Tani Subur Makmur prokom kukar 

Plt Bupati Kukar Dorong Desa Loa Lepu Tingkatkan Produksi Jagung Hibrida



Plt Bupati Kukar, Chairil Anwar, melakukan panen raya jagung hibrida bersama Kelompok Tani Subur Makmur Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Senin (9/11/2020).
Plt Bupati Kukar, Chairil Anwar, melakukan panen raya jagung hibrida bersama Kelompok Tani Subur Makmur Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Senin (9/11/2020).

SELASAR.CO, Kutai Kartanegara - Plt Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Chairil Anwar, melakukan panen raya jagung hibrida bersama Kelompok Tani (Poktan) Subur Makmur Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Senin (9/11/2020).

“Alhamdulillah panen jagung di Loa Lepu ini patut disyukuri. Ini salah satu peluang menjanjikan bagi para petani yang ada di Tenggarong Seberang,” kata Chairil.

Menurutnya, penanaman jagung hibrida tersebut merupakan salah satu dari program pemerintah daerah yang berkaitan dengan pangan.

“Kawasan Tenggarong Seberang ini juga salah satu kawasan penyangga Ibu Kota Negara (IKN) baru. Tentu ketahanan pangan di Kukar harus terus ditingkatkan,” ujarnya.

Chairil mendorong agar penanaman jagung hibrida di Loa Lepu terus dilakukan, mengingat apa yang dihasilkan dari panen saat ini begitu menjanjikan dengan luasan 1 hektare (Ha) saja sudah menghasilkan 7,9 ton.

“Terus ikhtiar dan berusaha, tingkatkan produksi pertanian, termasuk jagung hibrida. Saya berharap ke depannya dalam 1 hektare lahan, bisa menghasilkan 10 ton sekali panen. Saya juga minta dinas terkait melalui para penyuluh pertanian agar terus melakukan pembinaan ke warga tani, sehingga kualitas produksi yang dihasilkan berdaya saing,” harapnya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Pertanian Pangan Kaltim melalui Rini Susilowati mengapresiasi panen raya jagung hibrida oleh gabungan kelompok tani Subur Makmur Loa Lepu.

“Luar biasa, mudah-mudahan dengan panen hibrida ini mendapat berkah. Terus tingkatkan kualitas panen, sehingga mutu produk jagung hibrida menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi para petani,” ucap Rini.

Diakui Rini, produksi jagung hibrida tahun ini mengalami penurunan dari tahun 2019 produksinya mencapai 116 ribu ton per tahun dan pada tahun 2020 turun menjadi 64 ribu ton.

“Ya, ada penurunan produksi jagung hibrida dibanding tahun lalu. Hal tersebut dikarenakan bantuan benih dari pemerintah pusat menurun. Sebelumnya bantuan benih 23 ribu ha turun tahun 2020 menjadi 15 ribu ha. Kendati ada penurunan, ayo bersama maju membangun ketahanan pangan di bumi Kaltim dan Indonesia,” kata Rini.

Penulis: Faidil Adha
Editor: Awan

Berita Lainnya