Utama

Bandara APT Pranoto  Runway Bandara APT Pranoto  panjang Runway Bandara APT Pranoto  Runway Bandara 

Rencana Perpanjangan Runway Bandara APT Pranoto Diharapkan Segera Terlaksana



Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, Arih Frananta Filipus.
Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, Arih Frananta Filipus.

SELASAR.CO, Samarinda - Rencana perpanjangan runway bandara APT Pranoto dari 2.250 meter menjadi 3.000 meter oleh Kementerian Perhubungan, sempat mencuat ke permukaan pada 2020 lalu.

Namun, usai pandemi Covid-19, hingga kini belum jelas apakah rencana pengembangan kawasan runway bandara Samarinda tersebut tetap berjalan atau tidak. Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala UPBU Kelas I APT Pranoto Samarinda, Agung Pracayanto, menyebutkan belum ada kejelasan terkait hal tersebut. Hingga tahun 2022 bandara APT Pranoto masih dalam tahap konstruksi runway dan taxiway serta pelapisan untuk meningkatkan Pavement Classification Number (PCN).

“Untuk perpanjangan runway masih belum ada kejelasan pasti, karena di tahun 2022 masih tahap konstruksi runway dan taxiway serta pelapisan untuk meningkatkan PCN,” ujar Agung Pracayanto.

Sementara itu diwawancarai terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, Arih Frananta Filipus Sembiring, menyebut bahwa pada prinsipnya pemerintah mendukung penuh rencana perluasan dan perpanjangan runway tersebut. Namun seperti diketahui bahwa pengelolaan Bandara APT Pranoto telah diserahkan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan. Sehingga segala bentuk kegiatan pembangunan di kawasan itu berada di bawah tanggung jawab pemerintah pusat.

“Sekarang ini terkait bandara wewenangnya sudah kami serahkan kepada pemerintah pusat sejak 2019 lalu. Karena wewenang itu sudah diambil pusat, kami hanya pada batas memberikan advice jika diminta. Tapi intinya saya selaku Kadishub Kaltim menyambut baik rencana perluasan tersebut dan berharap semoga cepat dilaksanakan,” terangnya.

Dijelaskan Sembiring, jika memang dilaksanakan, hal ini bisa menjadi salah satu bentuk persiapan menyambut ibu kota baru di Kaltim. Karena selama ini jika dibandingkan memang jumlah penumpang transportasi udara di Samarinda jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan Balikpapan. Faktor lokasi Samarinda yang dekat dengan tiga daerah lainnya yaitu Bontang, Kukar, dan Kutim jadi salah satu alasan.

“Dalam pelaksanaan itu kami harapkan ke depannya ada koordinasi yang intensif. Sehingga dalam aspek transportasi di sekitar bandara, kami pun siap mendukung. Seperti baru-baru ini ada permintaan dari pihak bandara terkait regulasi pendirian bangunan atau tower di sekitar bandara,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya