Utama

Dinas Perpustakaan Samarinda Perpustakaan Samarinda Kelas Menulis Karya Tulis Karya tulis tentang Samarinda 

Dinas Perpustakaan Samarinda Buka Kelas Menulis, Karya Akhir akan Diterbitkan Jadi Buku



Plt Kepala Perpustakaan Samarinda, Nurhikmah.
Plt Kepala Perpustakaan Samarinda, Nurhikmah.

SELASAR.CO, Samarinda - Dinas Perpustakaan Kota Samarinda terus melakukan inovasi guna meningkatkan minat baca warga. Disampaikan Plt Kepala Perpustakaan Samarinda, Nurhikmah, dalam upaya meningkatkan minat baca, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya menumbuhkan minat dalam membuat karya tulis.

“Di tahun 2021 ini kami dari Dinas Perpustakaan Kota Samarinda akan membuka kelas menulis. Pesertanya adalah masyarakat kota Samarinda, karena pelaksanaannya akan digelar secara daring dan luring. Namun, kami tetap akan melihat situasi pandemi Covid-19 juga,” ujar Nurhikmah.

Dalam membuka kelas ini, Dinas Perpustakaan Kota Samarinda juga akan menjalin kerja sama dengan dua penulis lokal sebagai mentor. Karya tulis keduanya selama ini sudah banyak dikenal masyarakat luas.

“Untuk mentor kami sudah melakukan komunikasi dengan Muhammad Sarip salah satu penulis tentang sejarah Kota Samarinda, lalu kami juga dalam komunikasi dengan Nisa Rahmah seorang penulis karya fiksi di Samarinda. Kedua orang ini menurut saya sangat kompeten,” jelasnya.

Lama kelas menulis tersebut nantinya akan menyesuaikan dengan kemampuan peserta dalam menghasilkan karya tulis. Namun dirinya menargetkan pelatihan tersebut akan dibuka selama 2-3 bulan. Karya akhir para peserta inilah yang nantinya akan diterbitkan menjadi buku.

“Target kita nantinya tulisan hasil fiksi dan nonfiksi ini harus memiliki latar atau setting Samarinda. Karena itu harus ada pembimbingan agar tetap ada unsur-unsur lokal ini,” sebutnya.

“Karya para peserta pelatihan ini kan rencananya akan kami terbitkan baik dalam bentuk buku fisik dan buku elektronik. Sehingga jumlah pesertanya akan kami batasi. Semoga jika ini berjalan lancar, kami akan buka terus kelas-kelas berikutnya,” tambahnya.

Untuk waktu pendaftaran, hingga kini pihaknya mengaku belum menetapkan tanggal pasti. Diperkirakan akan dibuka sekitar Maret atau April. Saat ini, dikatakannya, pihak mentor tengah menyusun metode pengajaran, karena dalam prosesnya kelas ini akan digelar secara luring juga dilaksanakan secara daring.

“Di samping itu kami juga mempersiapkan dari sisi kelas, karena saat ini kan juga masih dalam situasi pandemi sehingga terbatas jika ingin melakukan pertemuan fisik. Meski begitu menurut saya untuk awal perlu ada pertemuan dulu semuanya, baik itu kelas yang feature maupun cerpen. Setelah semuanya terkumpul, diberikan arahan, baru kita mulai kelasnya,” tuturnya.

KESULITAN MENCARI KARYA TULIS TENTANG SAMARINDA

Sebagai perpustakan daerah, sudah seharusnya perpustakaan Samarinda menyediakan bahan bacaan yang berisi informasi tentang Kota Tepian. Namun kenyataannya saat ini dari ribuan koleksi buku yang dimiliki Dinas Perpustakaan Samarinda, hanya sekitar 50-an buku yang bernuansa lokal.

“Hal ini terjadi mungkin karena bagi penulis belum menarik untuk menjadikan Kota Samarinda sebagai setting cerita. Kami dan teman-teman di Perpustakaan Kota Samarinda juga sedang mencari buku-buku seperti itu, karena itu akan menjadi koleksi khusus bagi kami,” ujar Nurhikmah.

Sulitnya mencari buku yang berisi atau bernuansa Samarinda tidak lain karena masih terbatasnya jumlah penulis lokal. Penulis lokal yang ada saat ini pun tidak selalu karya tulisnya berisi tentang Samarinda. “Sumber informasi yang banyak sekaran ini kan hanya sumber dari berita yang secara umum membahas Kota Samarinda, sementara sumber bacaan yang merupakan karya sastra kan masih sangat jarang,” jelasnya.

Oleh karena itu, dengan digelarnya kelas menulis ini diharapkan dapat memperbanyak buku-buku yang berisi informasi tentang Samarinda. Untuk informasi terbaru terkait tahapan pendaftaran kelas menulis ini, masyarakat dapat mengikuti seluruh media sosial Dinas Perpustakaan Kota Samarinda dan website resmi Perpustakaan kota Samarinda.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya