Utama

Samarinda Terendam Banjir Banjir di Samarinda Hujan Deras Banjir Banjir di Sempaja Balai Wilayah Sungai 

Hujan Deras Tadi Malam, Simpang Sempaja Terendam Banjir



Banjir di Jalan Wahid Hasyim II.
Banjir di Jalan Wahid Hasyim II.

SELASAR.CO, Samarinda – Hujan deras tadi malam kembali merendam ruas jalan di simpang Sempaja, Kelurahan Sempaja Barat, Samarinda Utara pada hari ini, Selasa (9/3/2021). Dari pantauan SELASAR, ketinggian banjir beragam di empat kaki simpang. Genangan cukup dalam terpantau di Jalan Wahid Hasyim II, yakni sekitar 30 cm. Hal itu diperburuk dengan derasnya arus air. Beberapa kendaraan empat maupun dua ada yang memilih memutar balik karena khawatir kendaraan mereka mogok. 

Lusi, salah satu warga yang bermukim di Gang Rimba, Jalan Wahid Hasyim II, mengungkapkan bahwa banjir di kawasan tersebut terjadi sejak pagi. Akibat banjir yang belum juga surut, dirinya pun memilih menerobos banjir dengan berjalan kaki untuk pergi ke tempat kerja. 

"Saya tujuannya mau ke tempat kerja di Jalan AW Syahrani. Dari pagi tadi saya tunggu banjir ini surut, tapi sampai sekarang tidak surut-surut. Jadi saya telepon bos saya untuk izin terlambat masuk kerja," ujarnya. 

"Karena dekat, akhirnya saya pilih jalan kaki saja, biar pelan asal bisa sampai ke tempat kerja," tambah Lusi. 

Dirinya pun berharap dengan adanya Wali Kota Samarinda yang baru dapat segera mengatasi banjir yang kerap terjadi di kawasan tersebut. 

"Pasti terganggu aktivitasnya karena banjir ini, pernah dulu banjir di sini, pukul 16.30 Wita baru surut. Harapan saya sih supaya jangan banjir lagi. Mungkin gara-gara paritnya tersumbat, karena hujan sebentar saja pasti banjir. Jadi untuk wali kota baru mungkin bisa melakukan penanganan di daerah ini," katanya.

Diketahui, pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Kementerian PUPR telah membangun embung sempaja di lahan milik Pemprov Kaltim seluas 1,1 hektare. Embung itu dapat menampung air sebanyak 18.000 meter kubik. Namun, keberadaan kolam retensi tersebut diperhitungkan hanya dapat mengurangi 3,7 persen banjir di kawasan itu. Sehingga perlu adanya normalisasi Sungai Sempaja serta saluran drainase di kawasan itu dan pembangunan kolam retensi lain untuk mendukung DAS Sempaja. 

Staf Satker Danau, Situ, dan Embung BWS Kalimantan IV, Dhenny Saputra Alamin, saat ditemui di lokasi embung Sempaja menjelaskan bahwa saat ini air di embung tersebut telah berada di level tertinggi dari daya tampung yang ada. 

"Jadi kami menunggu level muka air di Sungai Sempaja turun. Baru kemudian air dalam embung kami kuras menggunakan pintu air dibantu pompa berkapasitas 500 meter kubik per detik," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya