Kutai Timur

PLN  Listrik Negara Desa Mukti Lestari  Desa Batu Lepoq  PLN UP3 Bontang  HUT ke-76 RI Kemerdekaan Indonesia 

35 Tahun Warga Kutim Menanti Listrik Negara, Terwujud pada HUT ke-76 RI



Peresmian penyalaan listrik Desa Mukti Lestari dan Desa Batu Lepoq Kecamatan Karangan.
Peresmian penyalaan listrik Desa Mukti Lestari dan Desa Batu Lepoq Kecamatan Karangan.

SELASAR.CO, Sangatta – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia tahun 2021 ini, terasa istimewa bagi masyarakat Kabupaten Kutai Timur, khususnya warga di 6 desa. Pasalnya, penantian mereka selama puluhan tahun untuk menikmati listrik negara yang lebih optimal, terwujud kali ini.

Salah satu desa yang sejak tahun 1986 belum tersentuh layanan Perusahaan Listrik Negara (PLN), yakni Desa Cipta Graha, Kecamatan Kaubun.

Menurut Kepala Desa Cipta Graha, Muhammad Sahdan, sejak 35 tahun yang lalu desa mereka merindukan kehadiran PLN. Dan sejak beberapa bulan terakhir, tiang listrik dan kabel telah terbentang di desa.

“Dari tahun 86 PLN belum masuk, alhamdulillah sejak beberapa bulan sudah masuk tiang dan kabel. Saya mengucapkan ribuan terima kasih, atas kehadiran pihak-pihak terkait yang telah membawa aliran listrik yang akan menerangi desa, salam dari warga Cipta Graha,” kata Sahdan.

Saat ini, desa dengan jumlah penduduk mencapai seribu jiwa itu dapat menikmati listrik selama 6 jam, dari pukul 18.00 hingga 24.00 Wita. Adapun sumber listrik berasal dari gardu distribusi sebesar 400 KVa, dengan bentangan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 10 KMS dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 10,86 KMS.

Hal serupa juga dirasakan oleh warga di Desa Mukti Lestari dan Desa Batu Lepoq Kecamatan Karangan. Desa yang berjarak 7 jam dari ibu kota kabupaten ini, sejak tahun 1995 belum merasakan sentuhan PLN. Bernardus Bheri selaku Sekretaris Desa Mukti Lestari pun mengucapkan terima kasihnya, lantaran pada ulang tahun negeri ini ke-76, desanya dapat menyala 24 jam.

Menyalanya Desa Mukti Lestari berasal dari gardu distribusi 300 KVA, yang bersumber dari Unit Listrik Desa (ULD) Karangan. Dengan daya terpasang 1.010 KW dan sebagian daya dari excess power PT Telen sebesar 300 KW.

Sementara itu, untuk ULD Long Segar dan Muara Pantun Kecamatan Telen, serta ULD Bumi Etam Kecamatan Kaubun, mendapatkan penambahan jam nyala. Dari yang sebelumnya menyala dari pukul 18.00 hingga 24.00, kini bertambah hingga pukul 06.00 pagi, atau 12 jam.

Pemberian kado listrik dan penambahan jam nyala di hari Kemerdekaan ke-76 RI, dilakukan secara virtual dari kantor PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sangatta. Dihadiri oleh Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3), serta masyarakat dari desa masing-masing.

Pada momen itu, Bupati turut bersyukur karena sebagian wilayahnya kembali dialiri listrik PLN. Dirinya berharap, dengan mengalirnya listrik negara ke rumah warga, dapat meningkatkan daya dukung semua kegiatan masyarakat. Selain itu, dirinya juga berharap agar PLN dapat hadir di semua desa dan kecamatan di Kutim. Hingga kini masih ada Kecamatan Sandaran yang belum menikmati listrik dari negara.

“Saat kita keliling ke kecamatan untu melakukan Musrenbang, salah satu keluhan masyarakat yakni listrik. Alhamdulillah beberapa di antaranya sudah bisa disaksikan hari ini. Selain itu, ada Kecamatan Sandaran yang belum dilayani PLN. Oleh karenanya, saya minta kepada PLN lebih memaksmilkan lagi dalam waktu tidak terlalu lama semua kecamatan dapat dialiri listrik oleh PLN,” harap Bupati.

Sementara itu, Manager PLN UP3 Bontang, Donni Sinarta, menyebut untuk penyalaan listrik dan penambahan jam nyala di 6 Desa di Kabupaten Kutai Timur ini persiapannya sejak beberapa tahun lalu. Sedangkan terkait keinginan Bupati, PLN telah memiliki road map hingga 2024, dimana sedikitnya dalam waktu 3 tahun ke depan ada 47 desa lagi yang akan terlayani oleh PLN. Salah satunya yakni desa di Kecamatan Sandaran sesuai dengan harapan Pemerintah.

“Jadi kita bertahap, satu tahun kita lalui 6 jam menyala, tahun ini kita tingkatkan 12 jam, dan tahun depan atau yang lebih cepat bisa menyala 24 jam,” jelasnya.

Dirinya berharap, dengan adanya interkoneksi jaringan Sutet dari Kaltim ke Kaltara, yang saat ini dalam progress pembangunan menuju Maloy, dapat mempermudah distribusi logistik listrik ke Kecamatan pesisir Kutim, lantaran tidak perlu lagi menarik jaringan dari Sangatta yang cukup jauh.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya