Kutai Timur

Orangutan  PT Kaltim Prima Coal  Hewan liar Orangutan Kalimantan Orangutan di Kutim Orangutan Cari Makan 

KPC Pastikan Orangutan di Lokasi Tambang Bukan dalam Wilayah Kerja Mereka



Potongan gambar dari video yang beredar.
Potongan gambar dari video yang beredar.

SELASAR.CO, Sangatta - Video orangutan yang diduga berada di salah satu lokasi operasi pertambangan di Kabupaten Kutai Timur, viral beberapa hari lalu. Manajamen PT Kaltim Prima Coal (KPC), memastikan bahwa orangutan tersebut bukan berada di lokasi tambang KPC.

Hal itu disampaikan Acting Manager External Relations KPC Felly Lung, melalui siaran pers. Berdasarkan hasil tracking yang telah dilakukan, tidak ditemukan kontur lokasi yang ada dalam video berada di lokasi tambang KPC.

"Dari hasil tracking, diketahui bahwa Lokasi pengambilan video bersumber dari atas truk. Hal ini janggal sebab SOP KPC dan kotraktornya, tidak membolehkan operator membawa handphone ke atas cabin alat berat karena terkait safety,” jelas Felly.

Selain itu, sampai saat ini tidak ada laporan yang masuk ke Tim Rescue Orangutan KPC tentang adanya orangutan yang masuk ke areal tambang aktif sebagaimana SOP penanganan orangutan di KPC.

Diketahui, bahwa KPC memiliki Tim Rescue khusus orangutan yang telah mengikuti pelatihan khusus penyelamatan orangutan bersama Balai Taman Nasional (TNK) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Sementara untuk relokasi pada kondisi orangutan yang berpotensi terjadinya konflik, KPC mengelolanya melalui kerja sama dengan BKSDA.

"Kami juga melakukan monitoring orangutan di wilayah hutan reklamasi bekerja sama dengan Ecositrop dan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kutai Timur. Lingkup kerja sama tentang studi konservasi, yang mencakup monitoring keberadaan, jumlah dan perilaku orangutan di wilayah reklamasi tambang KPC," imbuhnya.

Sebagai tambahan, hingga Juli 2021 ini, KPC telah melakukan reklamasi bekas tambang seluas 12.486 hektar. Di antara tanaman yang ditanam di hutan reklamasi terdapat tanaman wildlife, sehingga memungkinkan satwa, termasuk orangutan untuk menetap di hutan reklamasi.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya