Kutai Timur
Dispusip Kutim  Kominfo Kutim Launching e-Kutim Dinas Perpustakaan Kutim 
Dispusip Berharap Kedepan Bisa Simpan Dokumen dalam Bentuk Elektronik
SELASAR.CO, Sangatta – Banyak yang dapat dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk mengamankan dokumen, yang akan menjadi sejarah bagi Kutai Timur. Hanya saja, karena terbatasan anggaran dan sumber daya manusia (SDM), sehingga program tersebut, masih dalam ‘angan-angan’, yang ingin diwujudkan ke depan saat ada dukungan.
Seperti dikatakan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kutim Ayup. “Program kami sudah ada, tinggal implementasinya. Karena program ini hanya dapat diwujudkan dengan dukungan anggaran dan sumber daya manusia,” katanya.
Dari segi sumber daya manusia, diakui, untuk mengamankan dan menata arsip negara, dari berbagai SKP hingga tingkat desa, maka di sana harus ada pegawai yang kompeten, terlatih. Untuk SKPD, minimal ada dua orang arsiparis dan dua orang staf, yang memang sudah terlatih menata arsip.
“Masalah ini, untuk melatih pegawai, akan dilakukan Bimtek. Kami sudah konek dengan Dispusip Provinsi. Mudah mudahan bimtek ini terealisasi tahun depan. Kalau ini direalisasikan, maka yang akan diikutkan, termasuk pegawai hingga tingkat desa, yang memang menangani arsip,” Terangnya.
Berita Terkait
Sementara untuk masalah sarana, diakui, pihaknya kini sedang berusaha untuk membuat arsip dalam bentuk arsip elektronik. Ini dimaksudkan agar ketika terjadi masalah di gudang yang penyimpanan arsip dalam bentuk fisik, maka ada arsip digital, yang aman, yang dapat dibuka dalam waktu singkat. “Tapi, lagi-lagi, ini juga butuh dana. Kalau tidak ada dana, untuk pengadaan sarana parasarana (Sapras) tentu sulit kami wujudkan,”imbuhnya.
Diakui, jika harapan mereka mandapat anggaran dan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan dinas, maka tentu ke depan dinas ini akan dihargai, karena mampu menyimpan arsinp yang akan menjadi sejarah masa depan Kutim.
“Karena saat ini saja, meskipun Kutim masih berumur 20 tahun lebih, banyak arsip yang hingga kini belum ditemukan. Padahal, kalau sejak awal itu tersimpan dengan baik, maka tidak akan menjadi pekerjaan saat ini, untuk mencari bukti otentik sejarah kutim. Tapi, meskipun banyak dokumen yang belum ditemukan, kami akan terus berusaha untuk mencari keberadaanya. Tapi, memang itu butuh anggaran untuk mencarinya. Karena bisa saja, dokumen itu ada di perorangan, yang tentu harus ditelusuri. Dan ini butuh anggaran,”Tutupnya
Penulis: Bonar
Editor: Awan