Kutai Kartanegara

Jalan Usaha Tani  Embung di Kukar infrastruktur pertanian Prokom Kukar Distanak Kukar Disbun Kukar 

Pembangunan 100 Kilometer Jalan Usaha Tani dan 120 Embung di Kukar Terus Berprogres



SELASAR.CO, Tenggarong - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartaengara (Kukar) terus melakukan pembangunan infrastruktur pertanian di daerah. Bahkan, pembangunan 120 embung dan 100 kilometer jalan usaha tani di Kukar terus berprogres.

Pengerjaan embung ini dilakukan secara kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yaitu Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) dan Dinas Perkebunan (Disbun).

Pembangunan 120 embung ini juga tengah masuk di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Sebanyak 100 embung dikerjakan oleh Distanak Kukar dan 20 sisanya dikerjakan oleh Disbun Kukar.

Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Distanak Kukar, Muhammad Rifani, mengatakan, dari target pengerjaan, sebanyak 14 embung sudah terbangun pada tahun 2022 lalu. Sedangkan pada tahun 2023 ini, dikerjakan sebanyak 26 embung dari 23 target yang ditetapkan.

Untuk tahun 2024 mendatang, direncanakan sebanyak 29 unit embung yang akan dikerjakan. Lalu, pada tahun 2025-2026, sebagian sisa pembangunannya dikerjakan di kecamatan yang masuk dalam pengembangan kawasan pertanian yang sudah ditetapkan.

"Anggaran bervariasi (pembangunannya), kalau embung itu Rp500 juta ke atas per unitnya," ujar Rifani.

Tak hanya pembangunan embung, infrastruktur lainnya seperti pembangunan jalan usaha tani juga masuk dalam RPJMD 2021-2026. Pembangunan jalan usaha tani itu ditargetkan sepanjang 100 kilometer.

Distanak Kukar pun optimis, bahwa pengerjaan jalan usaha tani bakal tuntas sesuai dengan target. Pada tahun 2022 lalu, pengerjaan jalan usaha tani ini ditargetkan sepanjang 24 kilometer. Namun, pengerjaan yang dilakukan melampaui target, jalan usaha tani terbangun sepanjang 34 kilometer. Untuk tahun 2023, pengerjaan jalan usaha tani itu ditargetkan sepanjang 33 kilometer, tetapi akan dikebut hingga 66,5 kilometer.

"100 kilometer itu target dalam program dedikasi. Tapi kami tetap lanjut, karena masih banyak yang harus kita tingkatkan," sebutnya.

Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan jalan usaha tani ini beragam setiap tahunnya. Pada tahun 2022, anggaran yang digelontorkan sebesar Rp10 milar. Sedangkan untuk tahun 2023, anggaran meningkat menjadi Rp34 miliar.

"Jadi pembangunan embung di lima kawasan pertanian yang ditetapkan, ditambah kawasan diluar itu. Tapi yang diutamakan di lima kawasan itu," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya