Utama

Awang Faroek Ishak Awang Faroek Ishak Meninggal Dunia  Mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Meninggal Dunia Sejarah TOL Samarinda-Balikpapan  Bapak Pembangunan 

Tanpa Awang Faroek Mungkin di Kaltim Tak Ada Tol dan Samarinda Tak Punya Bandara



SELASAR.CO, Samarinda – Senyum penuh kenangan terpancar dari wajah Irhamsyah, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur, saat mengenang sosok mendiang Awang Faroek Ishak. Bagi Irhamsyah, Awang Faroek bukan sekadar gubernur, beliau adalah Bapak Pembangunan yang visi dan dedikasinya mengubah wajah Kalimantan Timur.

"Beliau adalah Bapak kita, Bapak Pembangunan," ungkap Irhamsyah. "Saya pikir beliau adalah seorang visioner. Kita tidak akan punya bandara, tidak akan punya tol kalau tidak digagas oleh beliau. Itu yang saya rasakan,” tambahnya. 

Selama menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur periode 2008–2018, Awang Faroek Ishak dikenal dengan gagasan-gagasan besarnya. Proyek-proyek infrastruktur strategis seperti Jalan Tol Balikpapan–Samarinda, Bandara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Jembatan Mahakam IV dan pembangunan infrastruktur-infrastruktur besar lainnya adalah bukti nyata dari visi beliau yang jauh ke depan.

"Salah satu pembangunan yang dirasakan luar biasa adalah Jembatan Mahakam IV. Awalnya, banyak yang pesimistis dengan pembangunannya, bahkan dari orang-orang terdekat sekalipun," kenang Irhamsyah. "Namun, begitu terbangun, dampaknya luar biasa. manfaatnya terasa sampai sekarang,” tegasnya. 

Jembatan Mahakam IV, yang kini menjadi ikon baru Samarinda, berhasil mengurai kemacetan dan meningkatkan mobilitas warga. "Saya tidak bisa membayangkan kalau Jembatan Mahakam IV tidak ada. Bagaimana satu jembatan Mahakam yang sudah tua bisa melayani moda transportasi masuk maupun keluar dari Kota Samarinda?" ujarnya sambil menggelengkan kepala.

Menurut Irhamsyah, kemampuan Awang Faroek dalam merangkul semua pemangku kepentingan adalah kunci keberhasilannya. "Beliau mampu merangkul kita semua, semua stakeholder, untuk dikomandoi oleh beliau," katanya. "Visi beliau di luar nalar kami yang muda-muda pada saat itu."

Meski dengan segala pencapaiannya, tidak semua gagasan besar Awang Faroek dapat terwujud di masa jabatannya. Salah satunya adalah proyek kereta api yang membutuhkan investasi besar. "Sayangnya, tidak semua ide dan gagasan beliau bisa kita wujudkan. Mudah-mudahan sesuatu yang belum bisa kita wujudkan bisa dilanjutkan oleh pemimpin selanjutnya,” tambahnya. 

Warisan Awang Faroek Ishak bukan hanya infrastruktur yang berdiri megah, tetapi juga semangat pembangunan yang tak kenal lelah. "Keberadaan beliau sebagai Bapak Pembangunan Kalimantan Timur sangat bermanfaat sekali," tutup Irhamsyah dengan mata berbinar. "Beliau adalah inspirasi bagi kami semua."

Di tengah pesatnya perkembangan Kalimantan Timur saat ini, sosok Awang Faroek Ishak tetap hidup dalam setiap jengkal pembangunan. Visi dan dedikasinya menjadi pondasi kokoh bagi generasi penerus untuk melanjutkan estafet pembangunan demi kemakmuran bumi etam.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya