Ragam

ibu kota baru penunjang ikn 

Sambut IKN, Menaker Minta BLK Samarinda Siapkan SDM Kompeten



Ida Fauziyah, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) saat meninjau BLK (Balai Latihan Kerja) Samarinda
Ida Fauziyah, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) saat meninjau BLK (Balai Latihan Kerja) Samarinda

SELASAR.CO, Samarinda - Tahun ini, proyek pembangunan ibu kota Negara (IKN) baru di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara dan Samboja, Kutai Kartanegara diproyeksikan mulai berjalan. Diawali dengan pengerjaan konstruksi. Berjalannya proyek ini diharapkan bisa merekrut ribuan tenaga kerja lokal yang terampil dan tersertifikasi.

Hal ini disinggung Ida Fauziyah, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) pada kunjungannya ke Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda hari ini Sabtu (18/1/2020). Menurutnya, dalam proses pembangunan IKN nantinya di Kaltim, perlu tenaga kerja yang kompeten.

"Rencana pemindahan ibu kota baru ke Kaltim saya kira membutuhkan support SDM (Sumber Daya Manusia) yang kompeten," ujarnya.

Oleh karena itu, lembaga-lembaga sertifikasi tenaga kerja seperti BLK, sangat penting perannya dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja di Kaltim. Dirinya beranggapan BLK yang saat ini sudah memiliki lokasi representatif, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Pelatihan yang dibuka oleh BLK Samarinda menurut Menaker Ida, sudah sesuai dengan pembangunan besar yang akan terjadi di Kaltim. Salah satunya dengan tersedianya pelatihan operator dan mekanik alat berat.

"Saya kira pembangunan di Kaltim ini akan sangat pesat dan membutuhkan operator alat berat, dan BLK ini menyiapkannya. Harapan kami masyarakat kita menyiapkan kompetensinya, dan kami menyiapkan vokasinya," jelasnya.

Sementara itu Andri Susila Kepala BLK Samarinda menjelaskan hingga saat ini hanya BLK di Samarinda yang membuka pelatihan alat berat di seluruh Indonesia. "Pelatihannya operator alat berat sudah lama ada di BLK Samarinda. Saat ini juga alat berat dari seluruh BLK hanya ada di Samarinda," ujarnya.

Hingga saat ini instruktur yang melatih alat berat di BLK Samarinda hanya ada tiga orang, pihaknya pun telah menyampaikan kekurangan jumlah instruktur ini kepada menteri di sela kunjungannya di workshop alat berat.

"Untuk di kita saat ini ada tiga orang, kita sampaikan kepada Ibu Menteri dari segi jumlah kita masih kurang. Nanti juga dari pusat juga akan melakukan penambahan dari segi peralatan juga," ungkapnya.

Ada tiga jenis alat berat yang saat ini dibuka pelatihan operatornya di BLK Samarinda, yaitu excavator, bulldozer, dan loader. Tidak hanya menyediakan operator alat berat saja, saat ini BLK Samarinda juga menyediakan tenaga mekanik alat berat. Andri menjelaskan, pelatihan operator alat berat membutuhkan waktu pelatihan selama satu setengah bulan, sementara mekanik alat berat perlu pelatihan selama tiga bulan.

"Kami kalau diminta untuk terlibat dalam pembangunan IKN, kami sudah siap. Semua program pelatihan yang ada kan sudah distandardkan (tersertifikasi). Jadi kalau ada perusahaan yang mau melakukan perekrutan kami sudah siap," imbuhnya.

Dirinya pun berharap ke depan masyarakat Kaltim khususnya Samarinda, dapat menggunakan fasilitas ini. Terlebih segala biaya selama pelatihan akan ditanggung oleh pemerintah.

"Harapannya lebih ke masyarakatnya saja agar dapat memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan pemerintah, sebagai prasarana untuk meningkatkan kapasitas SDM," kata Andri.

 

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya