Ragam

UMKM  Cegah Corona APD Masker 

Target Sebelum Ramadan Pemkot Samarinda Bagikan 100.000 Masker



Cutting laser machine saat memotong bahan kain untuk masker
Cutting laser machine saat memotong bahan kain untuk masker

SELASAR.CO, Samarinda - Masker menjadi kebutuhan utama saat ini. Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, memesan 20.000 masker untuk segera dibagikan dalam upaya memerangi penyebaran coronavirus disease (Covid-19).

“Sengaja Wali Kota langsung turun membeli, karena sifatnya urgent. Sebenarnya ada juga yang menawari dari luar daerah, tapi kami ingin memberdayakan masyarakat Samarinda sendiri di tengah krisis dampak Covid-19 ini,” ucap Syaharie Jaang usai kunjungan ke Dokter Printing Jl Wahid Hasyim 2 dan Zahra Collection Jl PM Noor, Sabtu (11/4) pagi.

Selain memesan langsung, lanjut Jaang, ada juga warga, baik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), penjahit rumahan, maupun pemilik usaha konveksi yang langsung datang ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Jl Sentosa. Menurutnya, ini merupakan bentuk memberdayakan masyarakat.

“Kalau nganggur dan ada mesin jahit di rumah, bikin masker sendiri. Kemudian dijual ke kami. Tapi tentunya harganya yang sesuai juga,” pesan Jaang.
Ia mengatakan, targetnya sebelum bulan Ramadan akan dibagikan 100.000 masker melalui kecamatan kepada masyarakat yang memerlukan.

“Bulan puasa nanti kita bagi lagi,” kata Jaang didampingi Anggota DPRD Kaltim Puji Setyowati, Kepala Dinas Perindustrian Muhammad Faisal dan Aji Dany dari BPBD Kota Samarinda.

Menurut Wali Kota dua periode ini, sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (World Health Organizations/WHO penggunaan masker diharuskan bagi semua orang di tengah pandemi Covid-19. Sebelumnya, WHO merekomendasikan penggunaan masker hanya untuk orang sakit dan orang yang merawat pasien. WHO menyatakan masker bedah untuk petugas medis, sementara masyarakat bisa menggunakan masker berbahan kain.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Muhammad Faisal mengapresiasi banyaknya kalangan yang memproduksi masker saat ini. “Dokter Printing ini memulai usaha memproduksi masker kain scuba tanpa jahitan dengan menggunakan mesin cutting laser,” kata Faisal.

Cutting laser machine  adalah teknologi mesin yang menggunakan laser untuk memotong dan mengukir benda atau material tertentu, dengan menggunakan komputer sebagai basis kerjanya.

“Biasanya digunakan untuk pekerjaan yang bersifat kreatif, seperti suvenir atau merchandise yang terbuat dari acrylic, marmer, kaca, kayu, kertas, karet stempel, kulit sintetis dan lainnya, Nah, ini digunakan memotong kain scuba untuk masker, pastilah menjadi sangat gampang, walaupun kalau dihitung ekonomis modalnya tentu tidak sesuai,” lanjut mantan Kabag Humas Pemkot Samarinda ini.

Dalam sehari, mereka mampu memproduksi sampai 6.000 masker kain scuba tanpa jahitan dengan harga awalnya hanya Rp 2500. Sekarang terpaksa dinaikkan menjadi Rp 4000 karena naiknya harga bahan baku kain scuba di pasaran.

Sementara itu owner Dokter Printing yang juga salah seorang dosen senior di Universitas Mulawarman, Mohammad Bahzah mengatakan, ini hasil kreativitas karyawan saja. "Daripada mereka menganggur karena sepinya order di masa corona ini. Namun ternyata mendapat sambutan luar biasa dari warga kota Samarinda dalam seminggu ini sehingga membuat kami bersemangat untuk meneruskan memproduksi, mudahan dapat membantu di saat kelangkaan masker sekarang ini,” ucapnya.

Sementara pemilik Zahra Collection, Susi Ernawati mengatakan produksinya dengan mesin jahit memanfaatkan keterampilan warga. “Kami tidak jual mahal karena mau mencari berkah aja. Yang penting ongkosnya Rp 2.000 per lembar bisa untuk penjahitnya,” ungkap Susi.

Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan

Berita Lainnya