Utama

Transmisi Lokal penanganan corona penyebaran corona 

Data Gugus Tugas: 26 dari 168 Positif Corona Kaltim Disebabkan Transmisi Lokal



Andi M Ishak, Plt Kepala Dinkes Kaltim
Andi M Ishak, Plt Kepala Dinkes Kaltim

SELASAR.CO, Samarinda - Saat ini kasus pasien positif akibat usai melakukan perjalanan ke luar daerah, masih mendominasi di Kaltim. Namun, Kaltim juga dibayang-bayangi bahaya transmisi lokal atau penularan Covid-19 secara lokal, yakni pasien tidak memiliki riwayat perjalanan keluar daerah atau keluar negeri.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengatakan, sudah ada 7 daerah di Kaltim yang dinyatakan sebagai zona merah akibat memiliki kasus transmisi lokal dalam penyebaran wabah virus corona. Meski begitu, Andi menyebut transmisi lokal di Kaltim masih terjadi antara keluarga.

Ketujuh daerah dimaksud yakni Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), Paser, Kutai Timur (Kutim), Berau, Kutai Kartanegara (Kukar), dan Kutai Barat (Kubar). Sementara Samarinda dan Bontang belum memiliki kasus transmisi lokal.

“Transmisi lokal yang terjadi di 7 kabupaten/kota di Kaltim, sejauh yang kami lakukan tracking, masih pada lini pertama, atau masih dalam lingkup keluarga, misalnya dari suami yang melakukan perjalanan keluar daerah dan menularkannya ke istri atau anak,” jelasnya.

Dari data yang dirilis oleh Tim Gugus Tugas Kaltim, ada 26 kasus dari total 168 kasus di Kaltim, yang terjadi akibat transmisi lokal. Kasus terbanyak ada di Balikpapan dengan 12 kasus transmisi lokal.

Berikut detail kasus transmisi lokal di Kaltim: 

Meskipun masih dalam lini pertama, Andi meminta masyarakat ekstra-waspada dan hati-hati dengan penyebaran wabah virus corona.

“Walau memang transmisi lokal ini masih dalam lingkup lini keluarga, tetapi tidak boleh diremehkan, harus selalu waspada. Kondisi ini memang yang sedang dihadapkan kepada kita semua, agar menaati setiap anjuran pemerintah,” tambahnya.

Sejauh ini sudah ditemukan 7 klaster yang menjadi penular wabah Covid-19 di Kaltim. Dari 7 klaster itu, baru klaster KPU yang selesai dilakukan tracking oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kaltim.

“Seperti Klaster Sinode dan Usaha Tanpa Riba dari Bogor, dari hasil tracking memang sudah selesai, tetapi masih ada pasien yang masih dalam perawatan isolasi dan mesti dipantau terus. Kalau untuk klaster Gowa, hingga saat ini, jumlahnya masih cukup banyak,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya