Utama
Meninggal corona Penyebaran Covid-19 penyebaran corona Positif corona Pasien positif Corona di Samarinda Pemakaman pasien covid-19 
Terbanyak Selama 2021, Pagi Ini 8 Jenazah Dimakamkan di Pemakaman Covid-19 Samarinda
SELASAR.CO, Samarinda - Sejak pagi tim pemakaman Covid-19 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, telah bersiap melaksanakan pemakaman jenazah di TPU khusus Covid-19 di Kelurahan Tanah Merah. Pada hari, Kamis (8/7/2021) total ada 8 jenazah dari 3 rumah sakit berbeda, yang dimakamkan oleh tim pemakaman Covid-19 BPBD Samarinda.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Ifran mengatakan bahwa dua dari jenazah yang dimakamkan hari ini masing-masing berasal dari RSUD IA Moeis Samarinda dan RS Hermina, sementara 6 jenazah lainnya berasal dari RSUD AWS Samarinda. Pemakaman hari ini pun menjadi yang terbanyak sepanjang 2021.
“Yang kami makamkan hari ini adalah kasus meninggal tadi malam dan subuh hari ini. Kalau untuk pemakaman hari ini menjadi pemakaman yang terbanyak tahun ini. Kalau tahun lalu terbanyak kita lakukan pemakaman sebanyak 9 jenazah,” jelas Ifran.
Pemakaman delapan jenazah ini dilakukan dengan 2 kali perjalanan, yaitu trip pertama dimulai pada pukul 9.30 Wita dan trip kedua dilakukan sekitar pukul 13.30 Wita.
Berita Terkait
“Tadi pagi kita mulai dengan penjemputan di RS Hermina sekitar pukul 9.30 Wita, lalu kami jemput yang ada di RSUD AWS, baru langsung perjalan ke TPU Serayu. Untuk trip pertama selesai sekitar pukul 11.30 Wita. Setelah itu kami kembali lagi ke kantor untuk ganti Alat Pelindung Diri (APD) lalu beristirahat sebentar untuk ibadah salat Zuhur. Setelah itu baru kita jemput yang dari RSUD IA Moeis,” jelasnya.
Dirinya pun berpesan kepada masyarakat untuk kembali memperketat protokol kesehatan, utamanya mengurangi mobilitas di luar rumah. “Kami tidak perlu bercerita panjang, tinggal melihat realita yang ada saat ini. Betapa kewalahannya pihak rumah sakit, karena tidak mudah menangani 8 jenazah ini. Oleh karena itu marilah kita sadarkan diri sendiri, bahwa wabah ini memang ada. Selain menerapkan protokol kesehatan, yang terpenting saat ini yaitu mengurangi mobilitas,” pungkasnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan