Nasional

Tentara Indonesia TNI PBB PMPP Lebanon United Nation 

MANTAP! Tentara Indonesia Menghalau Tank Israel di Lebanon



Dokumentasi - Sejumlah prajurit TNI mengikuti gelar personel dan perlengkapan Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) dan staf militer Unifil di lapangan Canti Dharma, Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI), Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/pras.
Dokumentasi - Sejumlah prajurit TNI mengikuti gelar personel dan perlengkapan Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) dan staf militer Unifil di lapangan Canti Dharma, Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI), Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/pras.

SELASAR.CO, Jakarta - Pertempuran hampir meletus antara tentara Israel dengan tentara Lebanon. Untungnya, ada tentara Indonesia yang menghalau kedua pasukan itu sehingga bentrokan urung.

Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang membenarkan informasi terkait prajuritnya yang dikirim untuk misi perdamaian di Lebanon, mengadang tank Israel di daerah "Blue Line" yang merupakan wilayah netral.

"Pada 2 Juni 2020, pasukan kita di Lebanon, tentara Garuda kita di daerah 'Blue Line' sana mengadang pertikaian antara tentara Lebanon dan tentara Israel," kata Mayjen Victor kepada wartawan di Jakarta, Jumat (19/6/2020).

Aksi prajurit TNI di bawah bendera PBB itu terekam dalam video yang disiarkan Lebanese Army dengan durasi satu menit. Video itu memperlihatkan sejumlah prajurit TNI dengan tenang mengadang Tank Merkava Israel yang menerobos pagar pembatas kedua negara di "Blue Line", yakni batas netral kedua negara yang terletak di wilayah Adisa, bagian selatan Lebanon.

Victor menjelaskan, Indonesia menempatkan satu kompi TNI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian di "Blue Line" Lebanon-Israel untuk menjaga perbatasan kedua negara.

"Jadi dulu ada perjanjian yang dibuat oleh PBB namanya 'Blue Line'. Itu perbatasan antara negara Israel dan Lebanon. Pasukan kita satu kompi di sana disiapkan untuk menjaga perbatasan itu. Jadi sehari-hari mereka ada di sana," terangnya.

Menurut Mayjen Victor, kawasan "Blue Line" Lebanon-Israel memiliki panjang sekitar 400 kilometer yang dijaga pasukan perdamaian PBB dari berbagai negara, termasuk Indonesia. "Jadi, itu dibagi-bagi. Ada dari Spanyol, negara lain juga, untuk mengamankan 'Blue Line' itu," katanya.

Mayjen Victor menceritakan bahwa ketegangan itu diawali masuknya Tank Merkava milik Israel Defence Forces (IDF) di wilayah "Blue Line" yang terpantau pasukan Lebanese Armed Forces (LAF) yang melakukan patroli.

Tank Merkava milik Israel sempat meninggalkan lokasi, namun kembali lagi dengan kekuatan lebih besar melakukan manuver latihan dengan pasukan daratnya di lokasi.

Di sisi lain, tambahan pasukan Lebanon bersenjatakan 16 pucuk senapan M16 tiba di lokasi, dan bergabung dengan pasukan patroli yang memantau sejak awal pergerakan tentara Israel.

Pasukan perdamaian PBB dari Indonesia yang mendapatkan laporan segera menuju lokasi dipimpin oleh Mayor Inf Handi Wibowo selaku Komandan Kompi Alfa dengan kekuatan sekitar 23 orang.

Pasukan TNI kemudian menempatkan diri di antara pasukan IDF dan LAF dengan mengibarkan bendera UN (United Nation), dan mengimbau agar tidak terjadi konfrontasi antarkedua angkatan bersenjata.

Akhirnya, Tank Merkava Israel beserta pasukan IDF meninggalkan lokasi, disusul pasukan LAF sehingga tidak terjadi konfrontasi bersenjata.

"Tidak ada letusan, tapi mereka sudah saling mengerahkan kekuatan. Israel menambah kekuatan, Lebanon juga menambah kekuatan," kata Victor.

Berita ini telah dimuat dalam oto.detik.com dengan judul "TNI benarkan prajuritnya hadang tank Israel di Lebanon"

Editor: Awan

Berita Lainnya