Kutai Timur
Idul Adha hari raya kurban Hewan Kurban sapi sehat kambing sehat sapi kurban kambing kurban 
Dipasangi Label Sehat, 1.304 Sapi dan Kambing di Kutim Layak untuk Kurban
SELASAR.CO, Sangatta - Jelang Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1441 Hijriah. Sejumlah pedagang hewan kurban mulai bermunculan di beberapa titik di Sangatta Utara. Di antaranya, di Jalan APT Pranoto dan Jalan Pendidikan hingga jalan poros Sangatta-Bontang.
Para pedagang hewan qurban ini sebagian besar mendirikan kandang non permanen untuk berdagang selama masa Hari Raya Idul Adha. Di Sangatta sapi yang umum ditawarkan ke para pembeli ada dua jenis, yakni Sapi Bali dan sapi Brahman Cross yang didatangkan dari luar daerah seperti Sulawesi.
Untuk memastikan sapi-sapi dan kambing yang akan menjadi hewan kurban tersebut disembelih dan dikonsumsi dalam keadaan sehat, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur melakukan pemeriksaan kesehatan hewan qurban. Hingga saat ini pemeriksaan telah dilakukan terhadap 1.304 ekor sapi dan kambing, yang dijual para pedagang sebagai hewan kurban di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
Kasi Keswan dan Kesmavet drh. Cut Meutya yang didampingi Kabid Peternakan Mardi Suadmin mengatakan, untuk sementara dari 697 ekor sapi dan 607 ekor kambing yang telah diperiksa dan semuanya dalam kondisi sehat dan bahkan telah dipasangi label sehat.
Berita Terkait
“Jadi sebelum para pedagang menjual, terlebih dahulu kami lakukan pemeriksaan kesehatan sapi dan kambing meliputi mata, hidung kemudian bulu. Karena biasanya sapi kalau bulunya berdiri itu terjangkit penyakit cacingan. Setelah dinyatakan sehat barulah kami berikan surat sehatnya dan dipasangi label sehat di setiap hewan kurban yang dijual,”jelas drh. Cut Meutya saat ditemui di Kantor Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim.
Selain itu, drh. Cut Meutya mengaku pemeriksaan kesehatan sapi dan kambing tak hanya dilakukan sebelum penyembelihan, melainkan pemeriksaan hewan kurban juga akan dilakukan setelah penyembelihan.
“Jadi tim kesehatan hewan Dinas Pertanian Kutim, akan melakukan pemeriksaan dengan uji sampel pada bagian dalam hewan kurban juga,” bebernya.
Lebih lanjut, Mardi juga menambahkan, bahwa pemeriksaan awal. tim menyasar lokasi penjualan sapi di Jalan AW Syahrani, lalu jalan poros sangatta bengalon. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi antemortem (pemeriksaan luar) mulai dari gigi, mulut dan kotoran. Sedangkan, postmortem (pemeriksaan dalam) seperti hati, usus dan organ lainnya akan dilakukan setelah hewannya dipotong.
“Setelah hewan dipotong, baru kita bisa melakukan pemeriksaan dalam (postmortem) dan seminggu setelah raya Idul Adha, baru bisa diketahui jumlah populasi sapi yang dipotong,” ucapnya.
Lebih jauh dikatakan Mardi, bahwa pemeriksaan dilakukan di semua Kecamatan yang ada di Kutim. Pemeriksaan di Kecamatan dilaksanakan oleh para medis, yang bertugas UPT Puskeswan masing – masing Kecamatan.
Penulis: Bonar
Editor: Yoghy Irfan