Kutai Timur

Lulu Kinsu Mahyunadi-Kinsu pilkada kutim  makin-maju program-mahyunadi-kinsu  Pilbub Kutim Berita Kutim 

Sidrap Bersatu Dukung Mahyunadi-Kinsu, Satu Suara untuk Perubahan Kutim



Calon Bupati dan Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi-Kinsu mendapat dukungan penuh dari Forum Kekeluargaan Sidrap Bersatu.
Calon Bupati dan Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi-Kinsu mendapat dukungan penuh dari Forum Kekeluargaan Sidrap Bersatu.

SELASAR.CO, Sangatta – Pencoblosan pada pemilihan kepala daerah (pilkada) tidak sampai sebulan lagi. Berbagai dukungan terus menghampiri calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi dan Lulu Kinsu.

Kamis (12/11/2020) malam, dukungan datang dari warga Sidrap. Mereka tergabung dalam Forum Kekeluargaan Sidrap Bersatu. Dukungan diberikan Sidrap Bersatu yang tersebar di 18 kecamatan di Kutim. Mereka pun siap menjadi “mesin” penggerak untuk memenangkan calon nomor urut satu tersebut.

Dalam deklarasi yang digelar di halaman Hotel Kristal Sangatta, jalan poros Sangatta-Bontang, tokoh masyarakat Sidrap dan koordinator wilayah 18 kecamatan di Kutim hadir. Semangat perubahan diusung Sidrap Bersatu dalam rangka menjadikan Kutim semakin maju, mandiri, dan sejahtera berlandaskan gotong royong.

“Sebentar lagi kita akan melaksanakan pesta demokrasi. Yaitu pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kutim, yang insya Allah diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2020. Maka dari itu saya selaku ketua Forum Kekeluargaan Sidrap Bersatu mengajak bapak dan ibu, untuk memenangkan calon kita, Mahyunadi dan Lulu Kinsu, insya Allah,” tegas ketua Forum Kekeluargaan Sidrap Bersatu, H Iwan.

Dia pun berharap, Mahyunadi-Kinsu dapat memimpin Kutim dan membawa perubahan bagi kabupaten tersebut. “Semoga Allah SWT mengijabahkan doa kita semua. Kemenangan Mahyunadi-Kinsu pada tanggal 9 Desember 2020 adalah kemenangan seluruh masyarakat Kutim,” seru H Iwan, disambut tepuk tangan warga Sidrap yang hadir.

Kinsu yang didampingi istri tercinta, Mulia Mattarima, merasa terharu atas dukungan tersebut. Pengusaha muda itu mengatakan, keinginannya bersama Mahyunadi sebagai bupati dan wakil bupati murni karena keinginan untuk membangun Kutim menjadi lebih baik.

“Bagi saya, pemimpin adalah pelayan. Tugasnya melayani, bukan dilayani. Saya bersama haji Mahyunadi ingin bagaimana Kutim yang kita sayangi berkembang. Kami hanya ingin bekerja sebaik mungkin, seikhlas mungkin. Yang mana, Kutim yang katanya kaya, tapi tidak sesuai harapan masyarakat,” kata Kinsu.

Kinsu tidak menyangka antusiasme masyarakat Kutim dalam menyambut perubahan sangat tinggi. Di setiap kunjungan ke kecamatan dan desa, Mahyunadi-Kinsu selalu disambut meriah. Sampai-sampai, pasangan yang diusung 23 kursi di DPRD Kutim itu kewalahan.

“Sambutan masyarakat begitu luar biasa. Dua minggu keliling ke 18 kecamatan, saya dan haji Mahyunadi kewalahan menghadapi undangan. Permintaan masyarakat banyak. Sampai-sampai, saya dan haji Mahyunadi hanya istirahat sebentar. Dari Subuh sampai tengah malam banyak undangan dari masyarakat. Sebisa mungkin, meskipun telat datang, kami usahakan untuk menghadiri undangan masyarakat. Alhamdulillah, Mahyunadi-Kinsu diterima oleh semua masyarakat,” katanya.

Sementara, Mahyunadi yang datang belakangan lantaran di saat bersamaan juga menghadiri undangan deklarasi paguyuban lain memastikan bahwa Mahyunadi-Kinsu akan bekerja sebaik mungkin demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kutim. Dia pun mengajak masyarakat untuk berjuang bersama-sama dalam memenangkan Mahyunadi-Kinsu.

“Insya Allah kita benahi Kutim. Membenahi Kutim ini butuh perubahan besar. Pembangunan harus merata, pendidikan harus terpenuhi, kesehatan harus ditingkatkan, listrik, air, dan jalan harus dinikmati oleh masyarakat. Dan kami pastikan, Mahyunadi-Kinsu siap mewakafkan diri, mengabdikan diri untuk masyarakat Kutim,” tegas ketua DPRD Kutim 2014-2019 itu.

Mahyunadi juga memastikan, keinginannya bersama Kinsu mengikuti pilkada adalah untuk mengabdi. Semua sektor akan dibenahi. Mengurangi angka kemiskinan, memperbanyak lapangan pekerjaan, hingga membenahi tata kelola pemerintahan. Semuanya program tersebut sudah disiapkan oleh Mahyunadi-Kinsu.

“Komitmen kami, setiap perusahaan di Kutim harus merekrut minimal 70 persen tenaga kerja lokal. Sisanya silakan ambil dari luar. Di sektor pemerintahan, kita siapkan e-government dan e-budgeting untuk mencegah terjadinya korupsi. Sehingga masyarakat juga bisa mengawal anggaran untuk pembangunan,” tegas Mahyunadi.

Membangun Kutim ke depan tidaklah mudah. Di tengah meningkatnya angka kemiskinan, banyaknya infrastruktur jalan yang rusak, kualitas pendidikan yang harus ditingkatkan, fasilitas kesehatan yang belum merata, hingga kesejahteraan masyarakat harus diselesaikan. Jika salah memilih pemimpin pada 9 Desember mendatang, harapan untuk menikmati program-program tersebut di atas akan sirna. Oleh karena itu, dibutuhkan pemimpin yang memiliki kualitas, pengalaman, dan paham dengan kondisi masyarakat, yakni Mahyunadi-Kinsu.

Penulis: Gunawan
Editor: Awan

Berita Lainnya