Kutai Timur
Dinkes Kutim Rumah karantina terpadu Otg Penyebaran Covid-19 di Kutim 
Dinkes Kutim Usulkan Rumah Karantina Terpadu
SELASAR.CO, Sangatta - Kepala Dinas Kesehatan dr Bahrani Hasanal, mengaku sangat prihatin dengan kondisi penyebaran Covid-19 di Kutim, khususnya di Sangatta Utara dan Selatan yang terus meningkat. Karena itu, pihaknya menginginkan agar bisa segera dilakukan karantina secara terpadu, terutama bagi pasien positif Covid-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG).
“Kami di Dinas Kesehatan ini prihatin dengan penyebaran Covid-19 di Sangatta. Sekarang sudah ada sekitar kurang lebih 2.005 orang terpapar dan sembuh sekitar 1.500 orang. Sekarang yang perlu dipikirkan ini yang 500 orang, agar dilakukan penanganan cepat dan tepat terutama yang OTG, agar tidak menulari orang lain,” ucapnya.
Untuk menekan penyebaran virus itu, menurut Bahrani, Tim Gugus Penanganan Covid-19 akan segera melakukan rapat. Di situ, akan diusulkan agar diadakan lokasi karantina terpadu. Sehingga bisa mengontrol pergerakan OTG yang ikut karantina, dan mencegah berkeliaran.
“Kalau karantina mandiri ini kan banyak yang tidak disiplin, karena kurang pengawasan. Bisa saja, masih bisa jalan cari makan, kemudian tulari orang. Bisa juga tulari keluarganya, atau temannya. Makanya, semua orang yang OTG, harus dikarantina secara terpadu. Persoalan saat ini yakni lokasi karantina di Hotel Kutai Permai, sangat terbatas hanya dapat menampung 70 orang,” katanya.
Berita Terkait
Tracing juga terus dilakukan, sesuai instruksi Pjs Bupati Kutim Jauhar Efendi. Terlebih, Jauhar telah meminta agar Pemprov Kaltim bisa membantu biaya PCR Mobile swasta di Kutim. Sebab, dengan PCR mobil ini, hasilnya dalam sehari bisa ketahuan, berbeda jika swab harus dikirim ke Samarinda, hasilnya bisa tiga-empat hari baru keluar. Padahal, waktu tiga hingga empat hari ini masih bisa mengakibatkan penyebaran virus yang dilakukan oleh OTG.
“Jadi, kalau hasil tracing bisa ketahuan dengan cepat, yang positif, langsung karantina, agar tidak menyebarkan virus lagi. Sebab kalau belum ada hasil, orang juga tidak mau dikarantina,” katanya.
Langkah lain, diakui pihaknya, terus mengimbau semua masyarakat agar tetap ikut protokol kesehatan, dengan memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Karena itu, berusaha hindari kerumunan. Sebab, kondisi saat ini, yang diduga ikut andil menyebarkan virus karena sekarang masyarakat bisa nikahan, kampanye, termasuk memperingati maulid Nabi.
Penulis: Bonar
Editor: Awan