Kutai Timur

Perusahaan Semen Desa Sekerat   Perusahaan Semen di kutim pabrik semen di kutim tenaga kerja asing di kutim TKA China 

Bahas Izin Hingga TKA, Pemkab Kutim Jadwalkan Panggil Perusahaan Semen



Plt Bupati Kutim, Kasmidi Bulang.
Plt Bupati Kutim, Kasmidi Bulang.

SELASAR.CO, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dalam waktu dekat ini akan segera mengagendakan rapat dengar pendapat dengan DPRD untuk membahas sejumlah permasalahan, terkait rencana pembangunan pabrik semen di Desa Sekerat (Bengalon) dan Desa Selangkau (Kaliorang). Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kutim Kasmidi Bulang kepada media ini.

“Biar pemerintah yang nanti mengundang semua, terutama pihak perusahaan, apa yang menjadi permasalahan kemarin, baik berkaitan dengan izin perusahaan dan Tenaga Kerja Asing (TKA) biar perusahaan yang nanti menjelaskan secara langsung,” jelasnya.

Terkait isu bahwa izin perusahaan tersebut belum lengkap namun sudah beroperasi di lapangan, Kasmidi Bulang mengaku belum mengetahui secara pasti apakah informasi tersebut benar atau tidak.

“Takutnya nanti saya bilang belum ada izinnya tapi ternyata sudah ada, berarti saya yang salah. Karena itu, pada saat berlangsungnya hearing nanti, silakan sampaikan di situ melalui lembaga DPRD, atau tanyakan langsung ke pihak perusahaannya apa sih yang belum ada izinnya, yang mana? Kalau dibilang lahan, lahan yang mana?” katanya.

Untuk itu, dirinya telah meminta Kabag Hukum Setkab Kutim agar dalam waktu dekat bisa menghadirkan seluruh pihak terkait untuk membahas permasalahan tersebut. “Kalaupun nantinya ada yang tidak bisa hadir dengan alasan Covid-19, mungkin bisa melalui virtual dengan kita,” imbuhnya.

Dijelaskan Kasmidi, pemerintah dalam hal ini hanya bisa memberikan garansi dan jaminan rasa aman bagi setiap yang ingin berinvestasi di wilayah Kutim. Bahwa Kutim benar-benar aman untuk berinvestasi, sehingga setiap pengusaha bisa menanamkan sahamnya di wilayah Kutim.

“Tapi kalau belum apa-apa sudah diganggu kan sayang. Dan kami dari pemerintah akan memberikan kapastian kepada setiap yang ingin berinvestasi, bahwa silakan datang ke Kutim itu pasti aman. Sementara untuk perubahan nama semen, itu nantilah kita bicarakan lebih lanjut. Saya berpikir sederhana saja, orang datang ke sini bawa duit, belum apa-apa tapi kita sudah paksa, nanti investasinya bisa tidak berjalan,” tutupnya.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya