Kutai Timur
Kelangkaan BBM Solar Langka BBM Langka Kelangkaan Solar di Kutim Pertamina 
Solar Langka, 72 Ton Sampah Tak Terangkut setiap Hari
SELASAR.CO, Sangatta – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk jenis solar di Kabupaten Kutai Timur terjadi sejak beberapa hari terakhir. Hal itu berdampak langsung bagi operasional kendaraan pengangkut sampah milik Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan Sangatta Utara.
Ditemui di kantornya pada Rabu (29/9/2021), M Muhafi, Kepala UPT Kebersihan Sangatta Utara, menjelaskan pihaknya sudah 4 hari tidak mendapatkan BBM, sehingga sampah masyarakat tidak dapat terangkut secara maksimal. Meskipun di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sangatta kosong, pihaknya terus berupaya dengan mencari BBM di pengecer.
“Masalahnya BBM (solar) yang langka yang ada di Sangatta. Tapi kami tetap berupaya melakukan pengangkutan dalam artian kita ya cari-cari di pengecer. Permasalahannya di pengecer itu juga terbatas,” ujar Muhafi.
Berdasarkan estimasi harian, kebutuhan BBM untuk 1 rit truk pengangkut sampah untuk keliling kota hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Batota, memerlukan hingga 12 liter per unitnya. Jika keadaan normal, dalam sehari yang dibagi dalam 4 regu, pihaknya dapat mengangkut sampah 2 rit per regu. Dengan estimasi sampah terangkut 8-9 ton (mobil lama) per rit, sementara untuk mobil baru kapasitas bak lebih kecil dengan perbandingan 1:3.
Berita Terkait
Dengan tidak beroperasinya armada UPT Kebersihan, maka perkiraan sampah di kota Sangatta yang tidak terangkut hingga 72 ton dalam sehari. Untuk saat ini, petugas hanya dapat merapikan sampah-sampah yang ada di sektar TPS agar tidak berserakan.
Selain itu, pihaknya juga berharap adanya surat tertulis dari atasan kepada SPBU di kota Sangatta, agar kendaraan prasarana pelayanan tidak perlu antre jika nantinya ada BBM. Pasalnya, selama ini antrean solar mengular berkilo-kilo, dan itu memakan waktu petugas kebersihan.
Sementara itu pihak Pertamina saat dikonfirmasi melalui Area manager Communication, Relations, and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Susanto Satria, menjelaskan pihaknya telah menyalurkan Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar bersubsidi, sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh regulator.
“Untuk Sangatta ada 4 SPBU yang melayani Solar JBT, dengan rata-rata penyaluran per harinya 31-35 Kilo Liter (KL). Adapun jika terdapat SPBU yang tidak menyalurkan solar pada hari tertentu, lebih dikarenakan untuk menyesuaikan dengan kuota bulanan per SPBU,” jelasnya.
Sementara untuk realisasi penyaluran JBT jenis solar dari Januari hingga Agustus 2021 mencapai 8.290 KL, sedangkan realisasi penyaluran di bulan September dari tanggal 1-28 mencapai 832 KL. Diketahui Solar JBT merupakan BBM bersubsidi yang penggunaanya harus tepat sasaran dan untuk sektor-sektor tertentu, sehingga diperlukan pengawasan dari berbagai pihak.
“Harapannya untuk kendaraan Dinas Pemkab terkait, dapat menggunakan solar nonsubsidi seperti Dexlite atau Pertamina Dex yang telah tersedia di SPBU,” tutupnya.
Penulis: Gunawan
Editor: Awan