Pendidikan
pembelajaran tatap muka Belajar Tatap Muka Sekolah Offline Disdik Samarinda 
Kelamaan Sekolah Online, Banyak Siswa Jadi Pendiam
SELASAR.CO, Samarinda - Setelah menjalankan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Dalam Jaringan (Daring) 3 semester lamanya, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 54 Sekolah di Samarinda telah resmi dibuka sejak bulan September lalu.
Namun diketahui, akibat pembelajaran virtual selama Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, tenaga pendidik maupun para siswa beberapa sekolah di Samarinda yang telah melakukan PTM saat ini mendapati tantangan baru berupa Learning Loss.
Learning loss adalah istilah yang mengacu pada hilangnya pengetahuan dan keterampilan baik secara umum atau spesifik. Atau terjadinya kemunduran proses akademik karena suatu kondisi tertentu.
Kondisi tersebut, antara lain adalah periode libur panjang pada kalender akademik, peristiwa putus sekolah yang dialami siswa karena kemiskinan, hingga ditutupnya sekolah tatap muka karena pandemi.
Berita Terkait
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, Asli Nuryadin, saat dikonfirmasi pada hari ini, Kamis (7/10/2021) membenarkan bahwa di beberapa sekolah di samarinda saat ini sedang menghadapi kemunduran proses akademik karena suatu kondisi yang dinamakan Learning Loss.
Dirinya pun menegaskan, pelaksanaan PTM ini sebaiknya lebih fokus dalam membentuk dan menumbuhkan kembali rasa semangat belajar agar dapat merangsang minat belajar para siswa. "PTM ini Siswa harus dibuat senang dulu, yang penting menyegarkan suasana psikologi murid," ujar Asli Nuryadin.
Asli menyadari bahwa untuk menuntaskan kurikulum adalah hal yang mustahil sehingga saat ini akan berfokus kepada suasana kebatinan siswa. Selain itu, proses seperti remidial dan pendampingan khusus terhadap murid akibat ketertinggalan materi, akan disiapkan pihaknya di waktu selanjutnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala SMP Negeri 1 Samarinda, Mulyadi mengatakan jika pembelajaran daring yang dilaksanakan selama ini sangat berdampak dalam pelaksanaan PTM. Siswa menjadi asing saat menginjakkan kaki secara langsung di sekolah.
"Hampir semua siswa itu menjadi pendiam. Seperti apabila gurunya terlambat datang pun mereka akan tetap diam. Bahkan, sedikit bicara dengan teman-temannya," jelasnya.
Mulyadi juga mengungkapkan, selama pembelajaran daring, membuat siswa semakin terbiasa dengan perangkat digital, seperti laptop dan handphone yang berfungsi sebagai media pembelajaran. "Saya mengimbau agar semua guru di sekolah dalam proses belajar mengajar diupayakan untuk mengajak siswa berdialog sehingga terbiasa dalam melaksanakan PTM," tutup Mulyadi.
Penulis: Bekti
Editor: Awan