Pendidikan

Harga Buku Sekolah Harga Buku Paket Sekolah Harga Buku Mahal Disdik Samarinda Buku Paket Mahal 

Disdik Samarinda Buka Suara Soal Polemik Buku Paket Mahal: Sarankan 4 Solusi Ini



SELASAR.CO, Samarinda - Polemik mengenai harga buku paket yang dianggap memberatkan siswa dan orang tua di Kota Samarinda terus menjadi perbincangan hangat. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, memberikan penjelasan terkait kebijakan penggunaan buku paket di sekolah.

Dalam keterangannya, Asli Nuryadin menegaskan bahwa penjualan buku paket di lingkungan sekolah adalah tindakan yang tidak dibenarkan. "Buku paket tidak boleh diperjualbelikan (di sekolah)," tegasnya. Namun, ia juga menjelaskan bahwa buku-buku penunjang pembelajaran tidak dapat dilarang dibawa ke ruang kelas. "Jadi kalau sekolah yang menjual buku paket itu dan informasinya jelas kita akan ambil tindakan," tambahnya.

Terkait praktik penggunaan buku paket sebagai bahan ajar di dalam kelas meskipun tidak diwajibkan untuk dibeli, Asli Nuryadin mengakui bahwa banyak orang tua yang berinisiatif membeli buku-buku tambahan untuk mendukung pembelajaran anak-masing-masing. "Kalau itu juga kita larang di dalam kelas saya pasti juga akan diserang, sementara indeks literasi kita masih rendah," ujarnya.

Menurut Asli Nuryadin, permasalahan utama yang perlu diatasi adalah bagaimana memastikan siswa dari keluarga kurang mampu tetap dapat mengakses buku-buku penunjang pembelajaran. Untuk itu, ia menawarkan beberapa solusi. "Saya kasih 4 jalan, pertama dari paguyubannya, kedua melalui komite, ketiga ke sekolah dan keempat dapat memanfaatkan program prioritas probebaya yang ada di setiap RT," jelasnya.

Dinas Pendidikan Kota Samarinda berkomitmen untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar dapat memperoleh akses yang sama terhadap pendidikan. Sehingga jika 4 jalan itu belum bisa memecahkan permasalahan tersebut, ia menyebut yang dapat melaporkan hal ini ini dengan datang langsung ke Dinas Pendidikan Samarinda. "Karena memang kewajiban kami untuk mengakomodir anak-anak kaum dhuafa, fakir miskin, hingga miskin ekstrem untuk sama hak mereka dengan siswa-siswa yang lain," kata Asli Nuryadin.

Ia juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam mencari solusi terbaik untuk permasalahan ini. "Kalau ada komunikasi yang baik insya allah bisa kita selesaikan," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya