Kutai Kartanegara

Diskominfo Kukar  Stunting di Kukar Angka Stunting di Kukar 

Angka Stunting di Kukar Menurun, 21 Desa Jadi Lokus Pecegahan dan Penanganan



Sebanyak 21 Desa di Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi lokus layanan pencegahan dan penanganan stunting periode 2019-2020.
Sebanyak 21 Desa di Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi lokus layanan pencegahan dan penanganan stunting periode 2019-2020.

SELASAR.CO, Tenggarong - Sebanyak 21 Desa di Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi lokus layanan pencegahan dan penanganan stunting periode 2019-2020. Ini merupakan program Pemkab Kukar, untuk menurunkan angka stunting yang tinggi di Kukar.

Sekretaris Kabupaten Kukar, Sunggono, menjelaskan inovasi yang dilakukan dalam rangka percepatan pencegahan dan penanganan stunting melalui pemetaan keluarga, terstruktur sistematis dari kabupaten sampai desa, yakni fokus pada pendataan 1.000 hari pertama kehidupan. Menurutnya 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan masa emas dalam kehidupan manusia di dunia ini.

Komitmen Pemkab Kukar dalam pencegahan dan penanganan stunting dibuktikan dengan kerja sama yang terstruktur lintas sektoral Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait hingga perangkat desa. Pihaknya pun telah menekankan kepada kepala desa dan lurah untuk memastikan semua sasaran 1.000 hari pertama kehidupan telah terdata, sehingga laporan kebutuhan dasar terpenuhi.

“Memastikan 1.000 HPK menerima layanan intervensi. Perilaku kunci pada sasaran 1.000 HPK, yakni perilaku pola makan dalam keluarga, perilaku dukungan keluarga,” jelas Sunggono.

Berkat kerja keras seluruh pihak dalam mendukung pencegahan dan penanganan stunting, banyak desa yang mengalami penurunan. Penurunan tertinggi pada periode ini dari 21 desa yang menjadi lokus yakni Desa Muara Enggelam, yang mengalami penurunan sebesar 26,17 persen. Secara keseluruhan saat ini angka stunting di Kukar yakni sekitar 16,8 persen, dengan target hingga tahun 2024 menjadi 14 persen.

“Yang sudah kita lakukan sudah menyasar ke desa-desa yang menjadi lokus target tahun 2021. Targetnya sesuai target nasional nantinya sampai tahun 2024 mestinya tinggal 14 persen. Mudahan tahun depan tinggal 15 persen dari 16,8 persen,” ucap Sunggono.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya