Kutai Kartanegara

Diskominfo Kukar Eksistensi Budaya Seni dan Budaya Disdikbud Kukar 

Jaga Eksistensi Budaya Lewat Pesemanan Seni dan Budaya Daerah Tahun 2021



Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara menggelar kegiatan Pesemanan Seni dan Budaya Daerah Kukar.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara menggelar kegiatan Pesemanan Seni dan Budaya Daerah Kukar.

SELASAR.CO, Tenggarong - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar kegiatan Pesemanan Seni dan Budaya Daerah Kukar tahun 2021 secara virtual di Ballroom Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong, pada Senin (22/11/2021). Kegiatan tersebut dalam rangka menjaga kelestarian budaya Kukar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Tauhid Afrilian Noor, mengatakan, untuk mempertahankan esksistensi budaya yang ada di Kukar, perlu digelar event atau festival yang mempertontonkan seni budaya. Seperti kesenian teater dan tari. Sehingga, para pelajar bisa mengetahui budaya-budaya yang ada di Kukar.

"Intinya kita ingin menjaga supaya budaya yang ada di Kukar tetap terjaga dengan baik. Kan mereka selama ini jarang melihat, nah itu juga harus dilakukan," ujar Tauhid.

Walaupun acara ini dilakukan secara virtual, namun hal ini sangat berdampak positif bagi seniman-seniman yang ada di Kukar. Terutama dalam menjaga semangat para seniman, baik seniman yang mendalami bidang teater maupun di bidang seni tari.

"Intinya kita ingin menghidupkan kembali situasi setelah pandemi ini. Kita coba melakukan proses walaupun virtual. Mudah-mudahan tingkat level PPKM sudah selesai. Nanti kita akan bikin offline yang lebih besar terkait budaya," katanya.

Selain mengadakan kegiatan-keiatan seperti ini, perlu juga diajarkan di sekolah tentang bahasa Kutai. Pihaknya pun akan memasukkan pembelajaran bahasa Kutai tersebut di dalam pendidikan sekolah. Hal itu dilakukan agar bahasa budaya tidak terpinggirkan oleh zaman yang semakin maju dengan dunia teknologi. Apalagi Ibu Kota Negara (IKN) baru ada di Kalimantan Timur (Kaltim).

"Perbupnya ada, cuma satu belum selesai masih diproses. Nunggu Perbup ini selesai baru sekolah-sekolah bisa dimasukkan untuk bahasa Kutainya," tutup Tauhid.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya