Kutai Timur

Nataru 2021 Natal dan Tahun Baru Minyak Goreng  Disperindag Harga Sembako 

Jelang Nataru, Stok Minyak Goreng Aman Tapi Harganya Naik 20 Persen



Inspeksi mendadak ke sejumlah agen dan toko sembako di Sangatta.
Inspeksi mendadak ke sejumlah agen dan toko sembako di Sangatta.

SELASAR.CO, Sangatta - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur bersama pihak Kepolisian, melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah agen dan toko sembako di Sangatta, pada hari ini, Selasa (21/12/2021).

Hal itu guna memastikan ketersediaan pangan hingga 2 minggu ke depan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tim yang dipimpin oleh Kasi Perdagangan Dalam Negeri Achmad Dony Evriadi, mendatangi 3 tempat sebagai sample. Yakni agen Pulau Mas di Jalan Yos Sudarso, Toko Merdeka di Sangatta Lama, serta salah satu toko modern.

Ditemui usai mendatangi agen dan toko di Sangatta, Dony menyebut stok seluruh kebutuhan pokok masyarakat tercukupi hingga Nataru. Baik itu beras, gula, tepung, maupun minyak goreng.

Namun, untuk minyak goreng harganya mengalami kenaikan hingga 20 persen. Dan itu terjadi bukan hanya di Kutai Timur, tetapi secara nasional.

“Kenaikan itu hampir 20 persen, dari harga 16 ribu menjadi 20 ribu lebih per liternya. Ini kita tidak bisa menghindarinya karena terjadi secara nasional,” sebut Dony.

Meskipun harganya naik, namun ketersediaan barang di sejumlah toko dan agen masih mencukupi. Bahkan ada agen yang telah melakukan order khusus untuk minyak goreng hingga 1.500 box dari berbagai brand, baik itu untuk 1 liter, 2 liter, dan 5 liter.

Dony berharap agar distributor bisa segera menurunkan harga minyak goreng. Lantaran adanya kenaikan salah satu komoditi, bisa sangat berpengaruh di daerah, khususnya Kutim.

Hal senada juga disampaikan Dian Perdana selaku owner Agen Sembako Piala Mas, yang menyebut jika seluruh barang di gudang stoknya aman hingga awal tahun 2022 mendatang. Agar tidak terjadi kekosongan, pihaknya terus mengajukan ke distributor sebelum barang habis.

“Minyak kita masukin terus agar tidak terjadi kekosongan. Cuma ya karena dari distributornya kosong kan. Ya kita ngajuin terus sebelum barang habis, jadi tidak terjadi kekosongan,” jelas Dian,

Dia menyebut, kendala terbesar saat ini yakni mobilisasi sembako dari Samarinda ke Sangatta. Pasalnya truk pengangkut seringkali antre untuk mendapatkan solar berjam-jam, bakan bisa hingga tidak mendapatkan solar.

“Mobilisasinya yang kadang jadi kendala karena ketersediaan solar. Kalau normal satu truk bisa 5-6 kali dari Samarinda ke Sangatta. Karena langka solar ya paling 2-3 kali per unitnya,” sebutnya.

Diketahui, selain memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2022, Disperindag juga melakukan pengawasan terhadap produk-produk exired yang tidak layak untuk diperjualbelikan.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya