Kutai Timur

Puskesmas Rantau Pulung Dinkes Kutim Rantau Pulung  Pembangunan Puskesmas 

Tak Sesuai Target, Dinkes Kutim Stop Pembangunan Puskesmas Rantau Pulung



Pembangunan Puskesmas Rantau Pulung.
Pembangunan Puskesmas Rantau Pulung.

SELASAR.CO, Sangatta - Camat Rantau Pulung, Mulyono, mengaku sangat menyesalkan pembangunan Puskesmas Rantau Pulung yang tidak selesai di tahun 2021 lalu. Pasalnya, akibat belum rampungnya pembangunan, puskesmas tersebut tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat yang ingin membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Saya sebagai pemerintah setempat sangat menyayangkan puskesmas itu tidak tuntas pembangunannya. Karena, kalau bisa dituntaskan, maka itu bisa bermanfaat bagi masyarakat Rantau Pulung dan sekitarnya,” kata Mulyono.

Untuk itu, Camat berharap agar pembangunan puskesmas tersebut bisa dilanjutkan tahun ini. “Semoga pembangunan kembali dilanjutkan tahun ini, kalau bisa agar bisa digunakan untuk masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hazanal, mengakui pembangunan Puskemas Rantau Pulung distop, karena memang tidak sesuai dengan progres yang diharapkan.

“Kami yang stop pembangunan Puskesmas Rantau Pulung, karena progresnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Padahal, itu sudah diberikan surat peringatan (SP) hingga tiga kali, namun juga tidak bisa tercapai target. Karena itu distop,” tegasnya.

Dijelaskan Bahrani, tindakan itu dilakukan karena pembangunan yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat senilai kurang lebih Rp 8 miliar lebih itu, tidak mencapai target.

Diketahui syarat untuk pencairan dana DAK, tahap tiga atau yang terakhir, progres pembangunannya harus mencapai 70 persen. Sementara progres pembangunan Puskesmas Rantau Pulung, baru sekitar 60 persen.

“Karena dana tahap III tidak mungkin cair, kami stop saja. Karena dianggap tidak bisa bekerja  dengan maksimal sesuai dengan kontrak, maka perusahaan ini kami masukkan dalam blacklist,” katanya.

Meskipun demikian, karena ini merupakan program prioritas, maka pembangunannya telah diusulkan pada Bupati Ardiansyah Sulaiman agar dilanjutkan. Bupati sudah setuju, berharap pada APBD Perubahan nanti bisa dianggarkan untuk pembangunan lanjutan. Diusulkan ke Bupati, karena untuk melanjutkan proyek ini nantinya sudah harus menggunakan dana APBD. 

“Kami berharap ada anggaran untuk melanjutkan pembangunan pada APBD Perubahan tahun ini. Dari hitungan kami, diperkirakan anggaran untuk menyelesaikan pekerjaan di sana masih sekitar Rp2 miliar lebih,” ucapnya.

Meskipun pembangunan puskesmas tidak tuntas, namun Bahrani mengatakan, tidak berarti pelayanan masyarakat tidak jalan. “Pelayanan masyarakat tetap jalan, meskipun tidak maksimal. Sebab sebenarnya ada ruangan yang sudah selesai, yang bisa digunakan untuk pelayanan medis bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan,” katanya.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya