Kutai Timur

Puskesmas Rantau Pulung  Dinkes Kutim  Rantau Pulung  Pembangunan Puskesmas 

DPRD Berharap CSR Bisa Selesaikan Pembangunan Puskesmas Rantau Pulung



Pembangunan Puskesmas Rantau Pulung.
Pembangunan Puskesmas Rantau Pulung.

SELASAR.CO, Sangatta - Sebagai warga Kecamatan Rantau Pulung, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Joni, mengaku turut prihatin atas belum rampungnya pembangunan Puskesmas Rantau Pulung di akhir tahun 2021 lalu. Pasalnya, keberadaan puskesmas tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama ketika ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.

Menurut Joni, karena APBD murni 2022 sudah ditetapkan oleh Pemerintah, harapan satu-satunya yang bisa dilakukan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan Puskesmas Rantau Pulung adalah bantuan pihak ketiga melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

“Artinya pakai dana CSR itu, kalau memang bisa diarahkan ke sana, untuk mempercepat penyelesaian puskesmas yang sangat dibutuhkan masyarakat setempat,” kata Joni saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (20/1/2022).

Selain itu, menurut Joni, jika anggaran CSR tidak bisa digunakan, maka masyarakat Rantau Pulung harus bersabar, hingga menunggu APBD Perubahan tahun 2022 ini. “Kalau memang tidak bisa, minimal di APBD Perubahan tahun ini dianggarkan lah biar bangunan itu bisa secepatnya digunakan  secara maksimal. Apalagi untuk menyelesaikan pembangunannya hanya tinggal beberapa persen saja,” jelasnya.

Joni mengaku jika pemerintah mengajukan anggaran penyelesaian pembangunan Puskesmas Rantau Pulung, pihaknya siap mengawal. “Kalau memang ada anggarannya akan kita kawal dengan baik, agar bisa menyelesaikan pembangunan puskesmas itu,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hazanal, mengakui pihaknya sudah mengajukan telaah staf ke Bupati Kutim agar penyelesaian pembangunan Puskesmas Rantau Pulung bisa dibiayai oleh APBD. Karena anggaran murni sudah berjalan, pihaknya tinggal berharap di anggaran perubahan.

“Bupati sudah setuju, untuk dianggarkan di perubahan nanti, untuk menyelesaikan pembangunan puskesmas. Sebelumnya bangunan yang lama sudah dirobohkan dan diganti dengan yang baru,” terangnya

Diakui Bahrani, meskipun pembangunan puskesmas belum tuntas, karena tidak sesuai dengan progres yang diharapkan pemerintah, pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan, walau belum maksimal.

“Pelayanan masyarakat tetap jalan, meskipun tidak maksimal. Sebab sebenarnya ada ruangan yang sudah selesai, yang bisa digunakan untuk pelayanan medis bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan,” jelasnya.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya