Kutai Timur
Puskesmas Rantau Pulung Dinkes Kutim Rantau Pulung  Pembangunan Puskesmas 
Tak Tuntas Pakai DAK, Pembangunan Puskesmas Rantau Pulung Ditanggung APBD
SELASAR.CO, Sangatta – Keinginan masyarakat Kecamatan Rantau Pulung untuk memiliki fasilitas layanan kesehatan yang maksimal di awal tahun ini, tampaknya akan tertunda. Pasalnya, pembangunan puskesmas yang diprediksi selesai akhir 2021 lalu, dengan terpaksa harus dihentikan dengan alasan proses pekerjaannya tidak sesuai yang diharapkan pemerintah.
Semula anggaran pembangunan Puskesmas Rantau Pulung ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat sebesar Rp 8 miliar.
Namun, kontraktor tidak sanggup menyelesaikan pembangunannya hingga tuntas. Di sisi lain, bangunan itu harus segera selesai dengan harapan bisa memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat. Akhirnya, mau tidak mau, Pemerintah Daerah harus berupaya agar pembangunan Puskesmas Rantau Pulung bisa segera dirampungkan.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengakui, pembangunan Puskesmas Rantau Pulung akan dilanjutkan menggunakan APBD Kutim. “Sudah diusulkan Dinas Kesehatan Kutim. Sehingga ini ditender baru lagi,” ucapnya.
Berita Terkait
Menurut Ardiansyah, perusahaan yang mengerjakan Puskesmas Rantau Pulung itu sudah di-blacklist oleh pemerintah, karena tidak sanggup melaksanakan pembangunannya. “Mudah-mudahan bisa selesai di anggaran Perubahan tahun 2022 ini,” tuturnya.
Sementara, menurut Bupati, dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan tidak bisa digunakan membantu pembangunan itu, mengingat dari awal pembangunannya sudah menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN.
“Kalau CSR bisa bahaya karena akan tumpang tindih. Harusnya kalau mau pakai CSR, dari awal. Jadi pembangunannya jangan tunggu lama-lama, makanya Dinas Kesehatan saya minta sudah disiapkan mulai dari sekarang,” tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan dr Bahrani Hazanal mengaku pembangunan Puskesmas Rantau Pulung dihentikan, karena memang tidak sesuai dengan progres yang diharapkan pemerintah.
“Kami yang hentikan pembangunan Puskesmas Rantau Pulung, karena progresnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Padahal, itu sudah diberikan surat peringatan (SP) hingga tiga kali, namun juga tidak bisa tercapai target. Karena itu dihentikan,” tegasnya.
Penulis: Bonar
Editor: Awan