Kutai Kartanegara

Mata Pelajaran Bahasa Kutai Bahasa Kutai Mata Pelajaran Muatan Lokal  Hardiknas Disdikbud Kukar 

Tahun Ini, Bahasa Kutai Masuk Dalam Mata Pelajaran Sekolah di Kukar



Ilustrasi.
Ilustrasi.

SELASAR.CO, Tenggarong - Pemerintah  Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara telah menetapkan untuk memasukan mata pelajaran bahasa Kutai di tahun ajaran baru 2022-2023. Hal itu diungkapkan langsung oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, pada saat memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) beberapa hari yang lalu. Pelajaran bahasa Kutai tersebut masuk dalam mata pelajaran Muatan Lokal (ML). Mata pelajaran yang memberikan pengetahuan tentang bahasa Kutai asli ini akan diajarkan mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sedangkan untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat masih belum bisa dimasukan, lantaran kewenangannya ada di Provinsi. Namun, Pemkab juga akan memperjuangkan agar mata pelajaran bahasa Kutai tersebut juga bisa masuk di jenjang SMA sederajat di Kukar.

"Pemkab Kukar resmi meluncurkan pelajaran bahasa Kutai masuk dalam kurikulum Muatan lokal di satuan pendidikan," ujar Edi.

Dikonfirmasi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor, mengatakan, pihaknya masih akan melakukan rapat koordinasi khusus internal terkait penerapan pembelajaran bahasa Kutai yang akan diberikan  kepada anak didik di sekolah dalam tahun ajaran baru ini. Karena masih ada beberapa hal yang harus disiapkan terkait pelaksanaanya.

"Jadi nanti bertahap, tidak bisa langsung," kata Thauhid. 

Saat ini pihaknya juga masih melakukan pembahasan terkait buku panduan mata pelajaran yang akan dipegang oleh guru sekolah, termasuk juga membakukan bahasa-bahasa Kutai yang ditetapkan di dalam buku mata pelajaran. Kemudian melakukan persiapan terhadap tenaga pengajarnya, yang nanti akan diberikan pelatihan khusus bahasa Kutai.

"Jadi sudah ada beberapa kali rapat koordinasi, cuma belum menentukan siapa-siapa orangnya (tenaga pengajarnya). Makanya secara bertahap kita lakukan itu," ungkapnya. 

Masuknya mata pelajaran bahasa Kutai di tahun ajaran baru ini juga mendapat dukungan dari salah satu pemerhati budaya Kukar, Awang Rifani. Menurutnya, sejak tahun 2019 lalu, bahasa Kutai sudah mulai jarang terdengar di kalangan masyarakat. Oleh sebab itu, bahasa Kutai sangatlah penting untuk dimasukan di dalam mata pelajaran di sekolah. Sehingga, bahasa daerah asli tetap terjaga dengan baik dan tetap lestari.

"Dulu ada tahun 1990 mata pelajaran muatan lokal, tapi berhenti karena tidak diikuti dengan aturan yang lebih tinggi. Sekarang sudah dibuat perangkat peraturannya, termasuk aturan dibawahnya," sebutnya. 

Meskipun diterapkannya mata pelajaran bahasa daerah ini dinilai agak lambat, lantaran daerah-daerah lain sudah terlebih dalulu melakukannya di wilayah masing-masing. Namun, hal itu dianggap lebih baik. Apalagi saat ini Ibu Kota Nusantara (IKN) bersampingan langsung dengan Kukar.

"Daerah lain jtu sudah berlaku sekian puluhan tahun. Sebenarnya kita sudah terlambat, tapi lehih bagus dari pada tidak," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya