Kutai Timur

RSUD Kudungga  Kominfo Kutim  Laboratorium Kateterisasi Jantung  Cathlab Jantung 

Tak Dapat Anggaran, Tahun Ini RSUD Kudungga Batal Bangun Laboratorium Kateterisasi Jantung



Direktur RSUD Kudungga, dr Yuwana Sri Kurniawati.
Direktur RSUD Kudungga, dr Yuwana Sri Kurniawati.

SELASAR.CO, Sangatta - Harapan penderita penyakit jantung di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), untuk mendapatkan pelayanan pengobatan jantung, dengan dibangunnya laboratorium kateterisasi atau cathlab jantung di RSUD Kudungga, nampaknya belum bisa di wujudkan.

Pasalnya, meski sebelumnya RSUD Kudungga sudah mendapatkan dukungan dari DPRD Kutim untuk pembangunan laboratorium kateterisasi atau cathlab dan pengadaan alat sebesar Rp 20 miliar jantung di APBD perubahan, nampaknya belum bisa terealisasikan.

“Kami belum mendapat anggaran di APBD perubahan tahun ini, untuk pembangunan gedung dan pegadaan alat kateterisasi atau cathlab jantung. Belum dikasi anggaran, karena alasan waktunya sangat mepet,” Kata Direktur RSUD Kudungga, dr Yuwana Sri Kurniawati kepada media ini, Senin (12/9/2022)

Dijelaskannya, meski sebelumnya pihaknya sudah berusaha, bahkan telah mempresentasikan rencana pengadaan alat tersebut ke Badan Anggaran DPRD Kutim dan bahkan mendapatkan dukungan, namun karena alasan waktu, sehingga Tahun ini belum dapat anggaran.

“Jadi, harus ada gedungnya dulu. Setelah itu, baru dilakukan pengadaan, agar di instalasi di situ. Kami berharap, tahun depan bisa dianggarakan pemerintah,”Harapnya

Sebelumnya, Yuwana mengatakan, pihaknya meminta anggaran untuk pembangunan gedung dan pengadaan alat kateterisasi atau cathlab jantung. Sebab alat ini sangat diperlukan, seiring terus bertambahnya pasien penyakit jantung di Kutim.

"Kami sudah punya dokter spesialis jantung sebanyak tiga orang. Untuk meningkatkan pelayanan pasien penyakit jantung. Sekarang yang paling urgen adalah pengadaan alat kateterisasi jantung. Kami berharap disetujui oleh Banggar DPRD dan TAPD sehingga bisa di Anggarakan di APBD Perubahan tahun ini, " Jelas dr Yuwana Sri Kurniawati, pada wartawan usai mengikuti rapat Banggar di DPRD Kutim, saat itu

Terlebih menurut dr Yuwana data kematian akibat serangan jantung, di Kutim terbilang tinggi. "Kemudian kasus penderita penyakit jantung, dan hipertensi itu juga sangat tinggi sekali, terus naik," Terang dr Yuwana.

Sebab menurut Yuwana, selama ini kasus penyakit jantung di Kutim tidak bisa tertangani, sehingga harus di rujuk ke Rumah Sakit ke Kota Samarinda. Jika dirujuk harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Kadang gol timenya sudah terlewati, sehingga sudah tidak bisa tertolong, dan mengakibatkan pasien meninggal di perjalanan dan sebagainya.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya