Utama

Kenaikan Harga BBM Subsidi Kenaikan Harga BBM   Harga BBM Subsidi BBM Subsidi  Transportasi Massal   Nidya Listiyono 

Rencana Kenaikan Harga BBM Subsidi, Tio: Saatnya Kaltim Miliki Transportasi Massal



Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono.

SELASAR.CO, Samarinda - Meski belum diumumkan pasti kapan rencana kenaikan harga BBM subsidi akan diberlakukan, namun tanda-tanda kenaikan harga BBM subsidi ini telah terlihat. Sebagai informasi presiden sudah memulai Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Pengalihan Subsidi BBM, sejak Rabu 31 Agustus 2022 kemarin. Penyaluran sudah dilakukan di Kantor Pos Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. BLT BBM diberikan pada masyarakat selama 4 bulan. Dengan per bulannya diberikan Rp 150.000. Maka total Rp 600.000 per keluarga penerima manfaat (KPM) akan diberikan.

Dimintai tanggapannya mengenai hal ini, Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono, penambahan konsumsi BBM pasti akan terjadi. Hal ini seiring dengan pertumbuhan jumlah kendaraan baru di jalan.

“Penambahan kendaraan itu mutlak, karena setiap tahun pasti terjadi. Kita bisa cek di registrasi nomor polisi pasti ada penambahan. Akhirnya konsumsi bahan bakar kendaraan pasti meningkat,” ujarnya pada hari ini, Kamis (1/9/2022).

Dirinya pun menyebut bahwa BLT Pengalihan Subsidi BBM bukan untuk menutupi dampak dari kenaikan BBM subsidi, namun hanya untuk sebatas meringankan saha.

“Kalau dibilang jumlah BLT cukup atau tidak untuk kebutuhan sehari-hari, tentu saja tidak. Jadi kalau saya bilang BLT itu adalah upaya untuk meringankan (kenaikan BBM). Bukan kemudian untuk menghilangkan beban, saat pelan-pelan subsidi ini dicabut. Untuk itu pemerintah provinsi Kaltim harus memiliki kebijakan khusus terkait hal ini,” pintanya.

Untuk itu pemerintah ia sebut sudah harus menyiapkan moda transportasi massal, guna mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di Kaltim. Pria yang akrab dengan nama Tio ini pun menyarankan meniru sistem bus trans dalam kota, guna mengakomodir masyarakat dalam bermobilitas sehari-hari.

“Pemerintah harus segera membangun moda-moda transportasi umum yang nyaman dan layak, salah satunya misalnya bus trans. Seperti yang ada di daerah lain seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya,” pintanya.

“Selain itu dengan adanya IKN juga moda transportasi umum segera dibagun, misalnya Bus Trans Samarinda-Kaltim hingga kereta api. Kami berharap ini bisa membuat masyarakat untuk tidak semua membeli kendaraan, walaupun kita tidak bisa menghalangi mereka untuk membeli juga,” tambahnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya