Kutai Kartanegara

Prokom Kukar lumbung pangan Lumbung Pangan di Kukar Kawasan Lumbung Pangan 

Pemkab Kukar Tetapkan Lima Kawasan Sebagai Lumbung Pangan



Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Sutikno.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Sutikno.

SELSAR.CO, Tenggarong - Program pembangunan pertanian dalam arti luas berbasis kawasan terus menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar). Bahkan, lima kawasan telah ditetapkan sebagai lumbung pangan untuk memperkuat pembangunan ekonomi berbasis pertanian.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Sutikno, mengatakan, kawasan pertama berada di Kecamatan Sebulu dan Muarakaman yang terdiri dari Desa Sumber Sari, Manunggal Daya, Cipari Makmur, Sido Mukti, Panca Jaya dan Desa Bunga Jadi. Luas lahan yang ditetapkan sebagai lumbung pangan di kawasan pertama tersebut seluas 1.520,63 hektare. Kawasan kedua berada di Kecamatan Tenggarong Seberang, terdiri dari Desa Bangun Rejo, Karang Tunggal, Manunggal Jaya, Bukit Raya, Loa Lepu, Teluk Dalam Loa Ulung dan Embalut. Dengan luas lahan 1.650,05 hektare. Kemudian kawasan ketiga lokasinya juga berada di Kecamatan Tenggarong Seberang, meliputi Desa Kertabuaba, Buana Jaya, Bukit Pariaman dan Sukamaju. Total luas lahanya 2.166,71 hektare.

Sedangkan kawasan IV berada di Kecamatan Tenggarong dan Loa Kulu, meliputi Kelurahan Bukit Biru, Jahab, Desa Jembayan, Sumber Sari, Sepakat, Ponoragan dan Rempanga. Total luas lahannya 1.082,16 hektare. Yang terakhir berada di Kecamatan Marang Kayu, meliputi Desa Santan Ulu, Semangko dan Sebuntal. Dengan total luas lahan 1.082,16 hektare.

"Lima kawasan ini ditetapkan karena Pemkab Kukar berkeinginan pertanian di Kukar saat ini sudah harus berbasis Modern. Mulai dari pengelolaan tanah hingga panen itu akan menggunakan mesin," ujar Sutikno.

Ia menjelaskan, program pembangunan pertanian berbasis kawasan ini memprioritaskan pembangunan 120 embung dan 120 kilometer jalan usaha tani yang akan dikerjakan secara bertahap. Kemudian membangun jaringan-jaringan irigasi.

"InsyaAllah tahun ini lima embung, saat ini masih perencanaan. Yang sudah kontrak itu jaringan irigasi di Desa Manunggal Daya, Sebulu. Baru nantu Bukit biru lanjut jalan usaha tani," sebutnya.

Program pembangunan pertanian berbasis kawasan ini juga bagian dari upaya dalam mewujudkuan Kukar menjadi lumbung pangan di Kalimantan Timur (Kaltim).

"Apalagi kita ketahui, bahwa Kukar dengan luas wilayah mencapai 2,7 hektare ini memiliki potensi untuk terus dikembangkan, terutama di sektor pertanian," kata Sutikno.

Program pembangunan pertanian berbasis kawasan itu juga mendapat dukungan dari salah satu akademisi di Kukar, yaitu Rektor Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Prof Ince Raden. Ia menyebut, ditetapkannya lima kawasan itu akan mempermudah dalam pengelolaan dan pengembangannya, terutama dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Kemudian bantuan pembangunan infrastruktur seperti jalan usaha tani dan jaringan irigasi yang diberikan kepada kelompok tani bisa tepat sasaran.

"Pengembangan hilirisasi juga bisa disesuaikan dengan kapasitas produksi kawasan itu," sebut Ince.

Ia berharap, dengan ditetapkan lima kawasan tersebut dapat berkontribusi untuk memenuhi bahan pangan di Kukar dan juga bisa menjadi penyedia bahan pangan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Harga juga lebih terjangkau dan tidak harus mendapatka dari luar untuk menyuplai bahan pangan," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya