Ekobis

UKM Kaltim Diserindagkop  Tokopedia  Shopee UMKM di Kaltim  Digitalisasi UMKM Pemprov Kaltim 

Diserindagkop UKM Kaltim Gandeng Tokopedia dan Shopee untuk Digitalisasi UMKM di Kaltim



Kepala Disperindagkop UKM Kaltim, Muhammad Sa'duddin.
Kepala Disperindagkop UKM Kaltim, Muhammad Sa'duddin.

SELASAR.CO, Samarinda - Dinas perindustrian perdagangan koperasi usaha kecil dan menengah (Disperindagkop UKM) Kalimantan Timur (Kaltim) terus melakukan pemutakhiran data terkait jumlah UMKM. Tidak hanya sebatas jumlah, pemutakhiran data untuk tahun 2022 ini juga akan dilakukan lengkap dengan profil masing-masing UMKM yang terdata.

"Untuk UMKM di Kaltim sebenarnya sekarang dalam proses pendataan, tapi data terakhir 2021 sekitar 344 ribu. Tapi ini akan di-update terus, sekarang proses update karena memang ada program dari Kementerian termasuk tidak hanya jumlah tapi terkait profilnya," ujar Kepala Disperindagkop UKM Kaltim, Muhammad Sa'duddin pada Senin, 26 September 2022.

Dari 344 ribu UMKM yang ada di Kaltim per tahun 2021, secara keseluruhan masih didominasi oleh toko kelontong (warung), kemudian kuliner, industri pengolahan, jasa, dan kerajinan. Disperindagkop UKM Kaltim pun telah rutin melaksanakan pendampingan dan pelatihan para pelaku UMKM

"Jadi seluruh UMKM Kaltim menjadi stakeholder kami, dan seluruhnya harus kita bina. Hanya saja dalam prakteknya kita tidak bisa menjangkau seluruhnya. Tapi tetap target kami seluruhnya dapat terlayani dengan baik, harapnya.

Digitalisasi Pemasaran dan Transaksi UMKM Kaltim

Setiap tahunnya Disperindagkop dan UKM Kaltim memiliki tema yang berbeda dalam pendampingan dan pelatihan yang diberikan. Untuk tahun ini dikatakan Sa'duddin, pihaknya fokus pada digitalisasi. Di bidang transaksi pihaknya pun telah bekerja sama dengan pihak perbankan, dalam penyediaan Kode QR Standar Indonesia (qris) untuk pembayaran non tunai.

"Kami dibantu oleh perbankan, seperti yang terlihat di lokasi wisata belanja (di Glora Kadrie Oening) itu sudah pakai qris untuk untuk pembayaran," ungkapnya.

Selain transaksi digital non tunai, Disperindagkop UKM Kaltim juga mengupayakan adanya pemasaran produk secara digital. Untuk itu ia menggandeng dua e-commerce terbesar saat ini di Indonesia yaitu Tokopedia dan Shopee.

"Kami kerjasama dengan shopee dan Tokopedia agar UMKM kita bisa masuk ke platformnya. Dengan begitu pasar yang dijangkau bisa jauh lebih luas," pungkasnya.

Kontribusi UMKM Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kaltim

UMKM masih memiliki banyak ruang untuk bertumbuh di Kaltim. Hal ini terlihat dari kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi di Kaltim yang masih diangka 13 persen. Padahal di tingkat nasional, UMKM memiliki kontribusi 65 persen dari pertumbuhan ekonomi nasional.

"UMKM juga besar penyerapan tenaga kerjanya, dan menyentuh masyarakat hingga tingkat perekonomian paling bawah," tambahnya.

Dalam rangka percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri (PDN) dan produk UMK dan koperasi juga telah diterbitkan Inpres Nomor 2 Tahun 2022.

Presiden Joko Widodo secara khusus telah menginstruksikan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dan BUMN agar seluruh K/L, pemda dan BUMN menghentikan pembelian barang impor dan mengoptimalisasi pembelian barang dalam negeri. Presiden juga meminta untuk memastikan 1 juta produk UKM masuk pada e-katalog pada akhir Tahun 2022.

"Sekarang kami akan sebanyak mungkin memasukkan UMKM itu ke dalam masuk ke dalam sistem-sistem yang ada satu tadi sistem marketplace. Yang kedua adalah yang sekarang sedang gencar kami lakukan adalah masuk sistem pengadaan pemerintah. Jadi supaya instansi pemerintah dinasti itu membeli kepada UMKM contohnya membeli ATK, snack, baju, dan lain-lain. Ini masih berproses," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya