Utama
DPTHP Kaltim  Pasar Murah Dapur B2SA 
Promosikan Pangan Lokal, DPTPH Gelar Pasar Murah dan Launching Dapur B2SA
SELASAR.CO, Samarinda - Sebagai upaya membangkitkan lagi bahan pokok pangan lokal sebagai konsumsi masyarakat, Dinas Pangan, Tanaman Pangan & Hortikultura (DPTPH) Kaltim melakukan gelar Pangan Murah dan Launching Dapur B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman). Acara ini berlangsung di halaman Kantor Dinas Pangan, Jalan Basuki Rahmat No.6, Pelabuhan, Samarinda Kota, Selasa (4/10/2022).
Gelar Pangan Murah ini menjual berbagai bahan pokok mulai dari beras, telur, daging ayam hingga sayur-mayur. Sebanyak 52 stan berpartisipasi dalam gelaran pasar murah tersebut yang tak hanya sembako tetapi juga diisi dengan produk olahan pertanian dan peternakan, buah-buahan, serta kerajinan tangan.
"Ini sebagai salah satu upaya agar anak-anak kita terbiasa mengkonsumsi makanan dengan bahan pokok lokal, dan juga kita berikan pemahaman sejak dini bahwa bahan pangan lokal kita tidak kalah enak dari bahan import", ujar Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Siti Farisyah Yana.
Menurut Yana ini sebagai cara membiasakan anak-anak untuk memakan dari bahan lokal dengan beragam rasa.
Berita Terkait
"Kita mencoba menggunakan bahan pangan lokal yang ada. Jangan sampai anak-anak kita kedepannya menjadi ketergantungan dengan bahan dari luar, padahal potensi bahan pokok negara kita juga lebih baik," tegasnya.
Selain dari pada itu Yana juga menerangkan, Dinas Pangan bersama Ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) telah melakukan edukasi kepada masyarakat dalam menyajikan makanan yang enak dengan bahan lokal.
"Masyarakat bisa menyajikan makanan yang unik dengan cita rasa yang enak, maka dari itu kita perlu kerjasamakan dengan PKK," ujarnya.
Dia berharap dengan adanya kegiatan Pangan Murah dan Launching Dapur B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) anak-anak sejak dini akan sering memakam makanan dengan bahan lokal. Supaya generasi kita memahami dan mengetahui lebih lanjut bahwa seperti singkong itu juga adalah bahan pokok yang luar biasa.
Sementara itu Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor yang juga turut hadir langsung dalam agenda tersebut juga menyampaikan, dengan adanya peralihan bahan pangan pokok dari luar ke kebutuhan lokal menjadi salah satu cara dalam memenuhi ketersediaan barang.
"Kita ada kekhawatiran kepada kekurangan pangan di daerah. Ketersediaan bahan pokok sangat penting dalam dalam memenuhi kebutuhan masyarakat," ucapnya.
Ia mengungkapkan, kekurangan bahan kebutuhan pokok tentu berdampak kepada inflasi kedepannya. Isran bersyukur saat ini Kaltim masih dalam kategori sedang di bawah 5 persen.
"Inflasi di kaltim ni masih kelas medium hanya sekitar 4,95 persen, kalo daerah luar ada yang sudah mencapai 8 persen ke atas. Seperti di Jawa Tengah, Solo Kudus. Di atas 6 persen," ungkapnya.
Isran menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap inflasi, dan dengan menggunakan bahan pokok lokal tentu akan mengurangi dampak tersebut.
"Kita harus terus waspada dengan melakukan hal seperti ini. Karena faktor penyebab inflasi tidak juga bisa dihindari, seperti harga BBM naik otomatis berimbas kepada harga bahan pangan," tutupnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan