Bontang

RSUD Bontang  RSUD Taman Husada Bontang Dinkes Bontang Pasien Diabetes Tips Pasien Diabetes Dr. Dendy Hendriansyah 

RSUD Bontang Beri Layanan Terbaik dan Berbagi Tips Bagi Pasien Diabetes



Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Taman Husada Bontang Dr. Dendy Hendriansyah, Sp.PD.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Taman Husada Bontang Dr. Dendy Hendriansyah, Sp.PD.

Bontang - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang terus meningkatkan pelayanan bagi pasien yang mengidap penyakit diabetes.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Taman Husada Bontang Dr. Dendy Hendriansyah, Sp.PD menuturkan, diabetes merupakan penyakit dimana terjadi peningkatan kadar gula dalam darah.

Dalam hal ini, pasien akan diberikan layanan di klinik penyakit dalam. "Layanan di klinik penyakit dalam yang paling banyak dikunjungi, yakni pasien diabetes," kata Dr Dendy saat dikonfirmasi, Senin (7/11/2022).

Ia menjelaskan, pemicunya adalah faktor keturunan dan pola hidup yang kurang sehat.

Menurutnya, meskipun pasien tak mempunyai riwayat diabetes, tetapi semasa muda pola hidupnya tak sehat, seperti sering mengkonsumsi junk food dan malas berolahraga. Hal ini yang dapat memunculkan resistensi insulin.

Biasanya, terjadi pada pasien obesitas. Terjadi gangguan pada penyerapan gula. Sehingga terjadi peningkatan kadar gula dalam darah.

Artinya, gula tak bisa disebarkan ke sel-sel tubuh. Menumpuk dalam darah. Maka, ketika pasien cek darah akan mendapati kadar tinggi gula. Seharusnya, dia diserap ke dalam sel-sel tubuh untuk metabolisme.

Bahayanya, dapat menimbulkan glukotoksisitas. Dapat dikatakan pasien sedang keracunan gula. Sehingga, terjadi kerusakan pada sel pembuluh darah.

Akibat jangka panjang dan paling berat, seperti serangan jantung, stroke dan gagal ginjal.

"Terjadi penumpukan gula dalam darah. Seharusnya kalau kita makan, gula diserap oleh usus, lalu masuk ke pembuluh darah. Dari darah dimasukkan dalam sel sel tubuh oleh hormon insulin. Tapi pada pasien diabetes atau prediabet terjadi kekurangan hormon insulin akibat dua faktor tersebut," terangnya.

Dia menjelaskan, kunci dari diabetes adalah bukan obat. namun modifikasi gaya hidup. Pertama, dengan diet atau pengaturan makanan, mengurangi jenis makanan tinggi kalori dan porsi makanan dikurangi. Hal ini dilakukan agar asupan gulanya diturunkan.

Kedua olahraga. Mengurangi asupan kalori dan meningkatkan kalori yang dibakar. Targetnya 2,5 jam per minggu. Dengan minimal 30 menit olahraga per hari. Olahraga harus yang kontinu, repetitif, dan tanpa jeda.

Semisal jalan kaki dan senam selama 30 menit tanpa berhenti. Baru jika gagal dengan modifikasi gaya hidup, dapat ditambahkan obat diabetes oral maupun suntikan.

"Targetnya bukan menyembuhkan diabet, karena sejauh ini belum ada obat yang menyembuhkan diabetes. Jadi targetnya mengontrol dan mengendalikan penyakitnya, seperti menurunkan gula darahnya, menurunkan berat bedan, menurunkan penyakit kardiovaskulernya," pungkasnya.

Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan

Berita Lainnya